Ahli Kimia Ungkap Ada Jejak Racun Saraf FX di Baju Siti Aisyah
"Jika saya memiliki pisau, itu tidak berarti aku membunuh orang. Mereka harus memiliki bukti lain yang lebih kuat,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SHAH ALAM - Ahli Kimia dari pemerintah Malaysia menemukan adanya jejak zat terlarang racun saraf VX pada dua wanita yang sedang diadili di Malaysia atas tuduhan membunuh saudara tiri pemimpin Korea Utara.
Kesaksian ini diungkapkan Raja Subramaniam dalam Pengadilan Tinggi Shah Alam, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (5/10/2017).
Baca: Ketika Masker Dan Sarung Tangan Operasi Dipakai Dalam Sidang Kematian Kim Jong Nam
Kesaksian Raja Subramaniam ini merupakan bukti pertama langsung mengarah kepada warga Negara Indonesia, Siti Aisyah dan warga Vietnam, Doan Thi Huong yang dituduh mengolesi racun saraf ke wajah Kim Jong Nam saat pembunuhan di dalam terminal Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.
Raja Subramaniam mengatakan ia menemukan racun saraf VX dalam bentuk murni dan prekursor VX di pakaian dan ditemukan celah kuku.
Huong terlihat dalam CCTV Bandara mengenakan kaos putih dengan huruf hitam besar bertuliskan "LOL," singkatan "tertawa terbahak-bahak."
Ia juga mengungkapkan berdasarkan tes laboratorium juga mendeteksi adanya VX, di T-shirt tanpa lengan milik Aisyah.
Baca: Dokter Klinik Bandara Kuala Lumpur: Banyak Darah, Muntah dan Ludah Di Mulut Kim Jong Nam
Raja juga menegaskan bahwa ia menemukan VX pada wajah, mata, pakaian dan dalam darah serta urin Kim.
Aisyah dan Huong telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan yang dapat membawa mereka pada hukuman mati jika vonis dijatuhkan.
Mereka membantah tuduhan tersebut dan berargumentasi telah ditipu agen Korea Utara yang menyakinkan mereka sedang memainkan reality show lelucon yang tidak berbahaya untuk acara TV.
Baca: Pria Ini Diancam Cerai Istrinya Akibat Kebiasaan Tidur Anehnya Menendang dan Memukul
Raja juga menggambarkan bahwa racun VX adalah zat paling mematikan, bahkan menurut literatur menunjukkan bahwa 10 miligram bisa berakibat fatal.