Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Anwar Bernard, Orang Indonesia yang Ikut Memilih Catalunya Merdeka

"Enam kali coba, hujan besar...berhasil juga, ya syukur," katanya lagi kepada wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Anwar Bernard, Orang Indonesia yang Ikut Memilih Catalunya Merdeka
Gildonesia via BBC Indonesia
Anward Bernard Kamawidjaja saat ini mengajar bahasa Indonesia di Casa Asia, Barcelona. 

TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Anwar Bernard Kamawidjaja sudah siap ikut memilih "Si" atau "Ya" dalam referendum kemerdekaan Catalunya sejak tempat pemungutan suara dibuka namun terpaksa bolak-balik enam kali karena penuhnya TPS sebelum akhirnya bisa mencoblos.

"Saya pukul sembilan kurang sudah di tempat pemilihan di tempat saya tinggal di Mataro, tapi penuh ribuan orang. Saya balik lagi pukul 9.30, masih penuh  dan saya ke Barcelona (30 menit naik kereta), hujan besar, penuhnya bukan main. Saya coba dua kali tak berhasil, saya balik lagi ke Mataro, akhirnya baru pukul 6 sore bisa," cerita Anwar saat mengikuti referendum pada Minggu (01/10/2017).

"Enam kali coba, hujan besar berhasil juga, ya syukur," katanya lagi kepada wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.

Anwar, yang saat ini berusia 71 tahun, tinggal di Barcelona sejak tahun 1977. Dia menjadi sekretaris pribadi dan penerjemah Josep Maria Batista i Roca, sejarawan, politisi dan budayawan asal Catalunya.

Spanduk besar pada hari nasional Catalunya atau Diada pada 12 September lalu.
Spanduk besar pada hari nasional Catalunya atau Diada pada 12 September lalu. (EPA)

Sebelumnya, selama tujuh tahun Anwar juga menjadi penerjemah bahasa Jerman dan Prancis bagi Batista i Roca saat politisi Spanyol itu tinggal di pengasingan dan mengajar di Unversitas Cambridge, Inggris.

Ketegangan memuncak di Spanyol Rabu (04/10) setelah pemimpin Catalunya, Carles Puigdemont, dalam wawancara dengan BBC, bertekad wilayah itu akan memproklamirkan kemerdekaan dalam beberapa hari ini dan tidak mengindahkan peringatan dari Raja Felipe VI terkait stabilitas nasional yang terancam.

Raja Felipe VI menyebut gerakan kemerdekaan ini ilegal dan tak demokratik.

Berita Rekomendasi

Pemerintah menetapkan kepolisian Catalan dan pemimpin prokemerdekaan untuk diselidiki karena dugaan "pengkhianatan" di tengah krisis politik terparah Spanyol dalam satu generasi.

Baca: Tolak Solusikan Krisis Referendum, Raja Spanyol Dituduh Abaikan Warga Catalunya

Orang Indonesia pertama yang tinggal di Barcelona

Kawasan Catalunya --kawasan terkaya di Spanyol yang terletak di bagian timur laut negeri- mencakup resor Costa Brava, Pegunungan Pyrenees dan Barcelona sebagai ibu kota.

Gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh pemimpin daerah otonomi, Carles Puigdemont, menyatakan Catalunya memiliki hak ekonomi, politik dan budaya untuk menentukan nasib sendiri.

Para pendukung Catalunya merdeka merasa bahwa kawasan terkaya di Spanyol dengan penduduk 7,5 juta dan berbahasa Catalan berkontribusi banyak ke pemerintah pusat, namun apa yang diterima daerah Catalunya sangat sedikit.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas