Saudara Pelaku Penembakan Brutal di Las Vegas Tawarkan Wawancara Eksklusif Berbayar, Ini Tujuannya
Saya menginginkan 1 juta Dolar US untuk didonasikan kepada para korban. Saya harus melakukannya, meski hal ini memecah keluarga saya,"
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Eric Paddock, saudara laki-laki Stephen Paddock pelaku penembakan massal di Mandalay Bay, Las Vegas, Minggu (1/10/2017), menegaskan mencoba mengumpulkan dana sebesar 1 juta Dolar US bagi para korban penembakan.
Ia menawarkan wawancara eksklusif berbayar tentang mendiang saudaranya kepada organisasi berita nasional.
"Saya menginginkan 1 juta Dolar US untuk didonasikan kepada para korban. Saya harus melakukannya, meski hal ini memecah keluarga saya," ujar Eric saat dihubungi melalui telepon, Rabu (4/10/2017) kemarin.
Pria berusia 55 tahun itu mengerti bahwa sebagian besar organisasi berita tidak membayar untuk melakukan wawancara.
Namun, ia berharap seseorang akan mendonasikan uangnya bagi para korban penembakan.
Baca: Marilou Danley Kekasih Pelaku Penembakan Brutal Las Vegas Mengaku Tak Tahu Rencana Pembantaian
Eric telah memberikan wawancara dari kediamannya di Orlando, Florida, sejak Stephen melakukan penembakan massal pada Minggu malam.
Di sisi lain, Eric yakin bahwa kekasih saudaranya, Marilou Danley, tidak terlibat dalam kasus penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat (AS) itu.
"Ia mencintainya. Ia ingin melindunginya, maka ia menutupi ini semua dari kekasihnya. Jika ia (Stephen) mampu melakukan ini semua (penembakan), apa yang membuatmu berpikir ia tidak bisa menutupi ini dari kekasihnya?" tambah Eric.
Kekasih penembak massal, Marilou Danley, melalui pengacaranya mengaku tidak mengetahui tentang rencana penembakan yang dilakukan Stephen Paddock.
Baca: Kisah WNI Saksikan Stephen Paddock Tembaki Penonton Konser di Las Vegas
Matthew Lombard, pengacara Danley, mengatakan Danley berencana akan berkooperasi penuh terhadap penyelidikan kekasihnya, Rabu (4/10).
Danley kembali ke Amerika Serikat, Selasa (3/10) malam setelah mengunjungi keluarganya di Filipina.
Ketika ia berada di Filipina, Stephen mengiriminya uang sebesar 100 ribu Dolar US. Danley mengaku tidak mengharapkan uang itu dan khawatir bahwa Stephen memutuskan hubungan dengannya.
Baca: Saham Produsen Senjata Melonjak Usai Tragedi Las Vegas
Diketahui, aksi Stephen Paddock menewaskan 58 orang dan melukai 489 orang lainnya, sebelum polisi menemukan dirinya tak bernyawa di kamar hotelnya, di lantai 32, hotel Mandalay Bay, Las Vegas.
Ia diduga menggunakan senjata api berkekuatan tinggi dan menembakannya dari kamarnya kepada lebih dari 20 ribu penonton konser di Mandalay Bay, Las Vegas. (Las Vegas Review-Journal/Times)