Sosok Pelaku Penembakan di Las Vegas di Mata Sang Kekasih
"Tidak pernah terpikir oleh saya dengan cara apa pun bahwa dia merencanakan pembantaian ini," kata dia seperti dikutip laman Fox News.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Marilou Danley menempuh perrjalanan udara dari Manila, Filipina ke Amerika Serikat.
Saat tiba di Los Angeles, perempuan yang disebut sebagai kekasih pria bersenjata Stephen Paddock langsung berurusan dengan otoritas penegak hukum.
Danley disambut oleh agen federal setelah mendarat di Bandara Internasional Los Angeles pada Selasa malam.
"Tidak pernah terpikir oleh saya dengan cara apa pun bahwa dia merencanakan pembantaian ini," kata dia seperti dikutip laman Fox News.
Baca: Oknum Polisi Ini Terancam Dipecat Gara-Gara Peluru Pistolnya Terkena Paha Pemandu Lagu
"Saya mengenal Stephen Paddock sebagai orang yang baik hati, perhatian, dan pendiam," kata Marilou Danley dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tertulis Danley dibacakan oleh pengacaranya di luar markas besar Biro Penyelidikan Federal (FBI) di Los Angeles.
"Saya mencintainya dan berharap untuk masa depan yang tenang bersama dengannya."
"Dia tidak pernah mengatakan apa pun kepada saya, atau mengambil tindakan yang saya sadari tentang sesuatu perbuatan yang mengerikan seperti ini."
Danley menjalani pemeriksaan setelah dua minggu berada di Filipina. Artinya, ketika tragedi di Mandalay Bay terjadi pada Minggu malam, perempuan itu masih berada di luar AS.
Dalam pernyataan tersebut, Danley juga bercerita, Paddock berhasil mendapat tiket murah untuk saya ke Filipina.
Baca: Curhat Ibu Korban Duel Ala Gladiator: Saya Harap yang Dialami Anak Saya Tak terjadi Lagi
"Saya ingin saya pulang ke rumah untuk menemui keluarga saya," kata Danley.
Saat Danley berada di Filipina, Paddock lalu mengirim uang untuk Danley dan keluarganya membeli rumah.