Ini Dia Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang Diumumkan Hari Ini
ICAN juga dinilai aktif mengkampanyekan perlunya menghapus sama sekali jenis senjata ini, kata ketua komite Nobel, Berit Reiss-Andersen.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2017 diumumkan hari ini, Jumat (6/10/2017).
Adalah International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) yang menerima hadiah nobel perdamaian.
Ini merupakan organisasi yang mendorong penghapusan senjata nuklir dan pernah mengirim 'pesan khusus' kepada Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Direktur eksekutif ICAN, Beatrice Fihn, saat ditanya apa pesannya kepada Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara, mengatakan bahwa kedua pemimpin harus mengetahui senjata nuklir adalah ilegal.
"Mengancam menggunakan senjata nuklir adalah ilegal. Memiliki dan mengembangkan senjata nuklir adalah ilegal. Semua kegiatan yang terkait dengan senjata nuklir harus dihentikan," kata Fihn kepada kantor berita Reuters.
Fihn menyampaikan hal itu untuk mengomentari uji penembakan rudal Korea Utara yang dikecam keras oleh Amerika Serikat, dua negara yang diketahui sama-sama memiliki senjata nuklir.
Baca: Nobel Perdamaian untuk Aung San Suu Kyi Tak Bisa Dicabut, Ini Alasannya
Sebelumnya, pada Rabu (04/10), Fihn menyebut, "Donald Trump sinting," terkait berita sengketa Trump dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson soal Korea Utara.
Tillerson mengatakan perlu dikedepankan pendekatan diplomatis untuk mengatasi krisis Korea Utara, namun Trump meminta Tillerson 'untuk tak perlu capek menggunakan cara-cara diplomatis'.
ICAN menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2017 atas upaya mereka menaikkan kesadaran publik tentang konsekuensi serius dari senjata nuklir, kata Komite Nobel di Norwegia, hari Jumat (06/10).
ICAN juga dinilai aktif mengkampanyekan perlunya menghapus sama sekali jenis senjata ini, kata ketua komite Nobel, Berit Reiss-Andersen.
"Kita hidup di era ketika kans penggunaan senjata nuklir jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa dekade silam," kata Reiss-Andersen.
Ia menyerukan negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk bertemu dan menyepakati penghapusan senjata nuklir secara gradual.