Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Online Tumbuh Pesat, Bisnis Koran Suram, Raksasa Media Singapura PHK Ratusan Karyawan

Perusahaan "raksasa" media di Singapura, Singapore Press Holdings (SPH) mempercepat proses pengurangan karyawan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Media Online Tumbuh Pesat, Bisnis Koran Suram, Raksasa Media Singapura PHK Ratusan Karyawan
AFP PHOTO
Singapore Press Holdings. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Perusahaan "raksasa" media di Singapura, Singapore Press Holdings (SPH) mempercepat proses pengurangan karyawan.

Akan ada 230 posisi yang dipangkas di perusahaan hingga akhir tahun 2017 ini.

SPH mengakui ada kebijakan baru yang kemudian mempercepat rencana pemberhentian ratusan staf di grup media tersebut.

Seperti perusahaan media lain di seluruh dunia, bisnis utama SPH sebagai penerbit surat kabar Straits Times telah terpukul dengan berkembangnya publikasi online.

Pendapatan iklan dan sirkulasi surat kabar terus menurun, hingga berujung pada pengurangan karyawan.

Pemotongan jumlah karyawan yang diresmikan Rabu (11/10/2017) ini adalah bagian dari 400 posisi yang bakal dikurangi, seperti diumumkan sebelumnya.

Baca: Bisnis Media Cetak di Ambang Kepunahan

Berita Rekomendasi

Dalam pengumuman pertama kali, SPH merencanakan untuk mengakhiri pekerjaan yang tersisa pada akhir tahun 2018.

Namun saat ini dipastikan, semua pemutusan hubungan kerja (PHK) akan rampung pada akhir tahun 2017 ini.

Sejumlah besar karyawan yang kehilangan pekerjaan adalah mereka yang bekerja di ruang redaksi.

Selain harian berbahasa Inggris Straits Times, SPH juga menerbitkan sejumlah koran dan majalah lain yang dikenal stabil.

Hingga akhir Agustus 2017, SPH memiliki jumlah pegawai sebanyak 4.410 orang.

"Keuntungan dari bisnis media cetak semakin suram, karena 'gangguan' digital'," kata CEO SPH, Ng Yat Chung, seperti dikutip AFP.

Chung menyampaikan hal itu dalam sebuah briefing untuk mengumumkan pendapatan perusahaan tersebut dalam penutupan tahun buku 2017.

Dia mengatakan, pengurangan tajam harus dilakukan untuk menyelamatkan bisnis.

"Jadi kami dapat memiliki bisnis media yang lebih ramping, dan lebih berorientasi pada lingkungan media saat ini."

"Namun, kami masih mengakui bahwa media cetak masih memiliki 'kaki' yang kuat," ungkap dia.

Sehingga, kendati terjadi pengurangan karyawan, Chung mengatakan, tak ada rencana untuk menutup surat kabar yang ada di perusahaan ini.

Terlepas dari masalah di sektor media, bagian lain dari bisnis di SPH, termasuk bidang properti, berjalan dengan baik.

SPH mengatakan, laba bersih kelompoknya untuk tahun buku yang berakhir pada bulan Agustus ini mencapai 350 juta dollar Singapura, atau naik 32 persen dari tahun sebelumnya.

Keuntungan tersebut didukung dari pemasukan sebesar 149,7 juta dollar Singapura dari divestasi sebagian sahamnya di bisnis iklan.

Pendapatan operasional untuk bisnis media turun 13 persen sepanjang tahun buku kali ini.

Selain itu, pendapatan dari iklan pun turun sebesar 16,9 persen, sedangkan omset dari distribusi turun 5,1 persen.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bisnis Koran Suram, "Raksasa Media" Singapura PHK Ratusan Karyawan

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas