Warga Singapura Marah, MRT Terendam Banjir, Pejabat Seniornya Pun Dicopot
Posisi Ng Tek Poo akan digantikan oleh Siu Yow Wee dengan jabatan baru bernama Direktur Bangunan dan Pelayanan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - SMRT Corporation Ltd, operator sistem transportasi massal berbasis rel atau Mass Rapid Transit ( MRT) Singapura, mengambil tindakan cepat setelah terendamnya terowongan yang melumpuhkan layanan transportasi itu akhir pekan lalu.
Harian The Straits Times melaporkan, Kamis (12/10/2017), Wakil Presiden untuk Bidang Pemeliharaan SMRT, Ng Tek Poo, telah “dirotasi” ke jabatan lain yang tidak disebutkan.
Posisi Ng Tek Poo akan digantikan oleh Siu Yow Wee dengan jabatan baru bernama Direktur Bangunan dan Pelayanan.
Ng Tek Poo, pejabat senior di SMRT, dinilai bertanggungjawab atas insiden memalukan yang memicu kemarahan warga "Negeri Singa" itu.
Sebuah kerusakan pada sistem pemompaan telah menyebabkan genangan air di jalur bawah tanah antara stasiun Bishan dan Braddell, Sabtu (7/10/2017) sore.
Hujan deras memang mengguyur Singapura pada waktu tersebut. Kondisi banjirnya terowongan membuat layanan MRT koridor utara-selatan (NSL) mogok.
Kereta tidak dapat melintasi stasiun Ang Mo Kio hingga Newton di kedua arahnya selama sekitar 20 jam.
Dalam pernyataan resminya, Minggu (8/10/2017), Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) mengatakan dalam keadaan normal, limpasan air hujan semestinya dapat tersedot oleh sistem pompa yang ada.
"Kemarin (Sabtu), sistem pemompaan air tidak berfungsi dan mengakibatkan air hujan meluap hingga masuk ke dalam terowongan serta terakumulasi di titik terendah terowongan, antara stasiun Bishan dan Braddell," demikian pernyataan LTA.
SMRT segera menonaktifkan jaringan listrik di trayek tersebut sebagai upaya pengamanan. Sistem pompa pun berusaha segera diperbaiki.
Pihak LTA memastikan, investigasi terperinci mengenai penyebab gangguan itu sedang berlangsung.
Lumpuhnya pelayanan MRT akibat banjir menimbulkan polemik mengapa hal mengagetkan tersebut dapat terjadi dan apakah mungkin hal serupa dapat terjadi pada masa mendatang.
Baca: Pengelola 41 Gedung di Jl Sudirman Minta Terkoneksi dengan MRT, Mana Saja yang Sudah Disetujui?
Dikutip dari laman Today Online, stasiun Bishan dan Braddell merupakan 2 dari 35 stasiun MRT bawah tanah Singapura yang telah menerapkan sistem perlindungan banjir sejak 2012.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.