Terbang 25 Menit, Air Asia Tujuan Bali Balik ke Australia, Ini Penyebabnya
Pesawat AirAsia Indonesia terpaksa terbang kembali ke Australia setelah pilot diperingatkan adanya kemungkinan hilangnya tekanan udara dalam kabin.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat AirAsia Indonesia terpaksa terbang kembali ke Australia setelah pilot diperingatkan adanya kemungkinan hilangnya tekanan udara dalam kabin.
Pesawat bernomor penerbangan QZ535 tujuan Pulau Bali itu berbalik arah, kembali ke Australia, setelah terbang selama 25 menit pada Minggu (15/10/2017).
Baca: Perempuan Asal Filipina Bunuh Diri Loncat dari Lantai 5 Blok M Square
Pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 151 orang dan mendarat selamat di bandara Perth.
Manajemen AirAsia mengatakan, pesawat tersebut mengalami "masalah teknis".
"Kami sudah mengucapkan selamat tinggal pada yang lain. Ini benar-benar menjengkelkan," kata seorang penumpang kepada media lokal Nine network.
Baca: Bersekutu dengan AS dan Korsel, Korea Utara Ancam Siap Hancurkan Australia
Sebuah video yang direkam di dalam pesawat dan dipublikasikan media lokal menunjukkan, masker oksigen tergantung dari langit-langit dan seseorang berteriak "penumpang turun, penumpang turun".
Penumpang lain, Claire Askew, mengatakan pada Seven network, "kepanikan semakin meningkat" karena staf maskapai berteriak dan tampak menangis.
Dalam sebuah pernyatan, manajemen AirAsia mengatakan, pihaknya "memiliki komitmen penuh" terhadap keselamatan penumpang. Namun, mereka tidak menjelaskan masalah apa yang dialami pesawat tersebut.
"(Manajemen) AirAsia meminta maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan ini," jelas pernyataan tersebut.
Pada Juni lalu, penerbangan AirAsia juga dipaksa kembali ke Perth ketika terbang menuju Pulau Bali. Pesawat itu mengalami masalah pada mesin yang menyebabkan pesawat "bergoyang layaknya sebuah mesin cuci".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.