Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Militer Filipina Buru Calon Pimpinan ISIS Asia Tenggara dan Sisa Militan di Marawi

Menurut juru bicara militer, Restituto Padilla, ada 20-30 militan yang tersisa di Marawi, termasuk enam sampai delapan militan asing.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Militer Filipina Buru Calon Pimpinan ISIS Asia Tenggara dan Sisa Militan di Marawi
AP
Isnilon Hapilon dan Omar Maute 

TRIBUNNEWS.COM, MARAWI-- Militer Filipina terus memburu militan Malaysia atas nama Mahmud bin Ahmad, alias Abu Handzalah yang merupakan rekan dekat pimpinan Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon--emir ISIS untuk daerah Asia Tenggara.

Pasalnya, saat Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute, tewas dalam baku tembak di Marawi, Mahmud Ahmad, sang pemodal dan perekrut ISIS ini belum ditemukan.

Mereka berada diantara para militan yang tersisa dan sedang diburu oleh pasukan Filipina.

Panglima militer Filipina Jenderal Eduardo Ano kepada The Associated Press menyakini sudah tidak ada ancaman berarti dari para militan, yang telah menduduki bagian kota Marawi selama lima bulan, setelah pimpinannya tewas tertembus peluru penembak jitu.

Baca: Korea Utara: Jangan Ikut-ikut AS Jika Tak Ingin Perang Nuklir Pecah

"Mereka tanpa pemimpin dan mereka tidak memiliki kekuatan yang lebih solid lagi," katanya.

Namun demikian, guna memastikan bebasnya pengaruh teroris di Kota Marawi, pertempuran masih akan terjadi untuk menghabisi sisa-sisa militan ISIS.

Berita Rekomendasi

Menurut juru bicara militer, Restituto Padilla, ada 20-30 militan yang tersisa di Marawi, termasuk enam sampai delapan militan asing.

"Mereka juga memiliki sekitar 20 sandera, termasuk perempuan dan anak-anak," katanya.

Untuk itu militer Filipina terus mengincar para militan tersusa dibawah komando warga Malaysia bernama Mahmud Ahmad yang dikenal sebagai tokoh penting dalam pemodalan dan perekrutan ISIS di Asia Tenggara.

Namun militer tidak bisa memastikan apakah Mahmud Ahmad masih berada di kota Marawi.

"Yang jelas dia (Mahmud Ahmad-red) tidak memiliki keterampilan sebagai seorang pejuang dan karena itu dia bukan ancaman berarti," kata Padilla.

Pimpinan baru ISIS Asia Tenggara

Isnilon Hapilon
Isnilon Hapilon dan Omar Maute

Tewasnya dua pemimpin Abu Sayyaf dan Kelompok Maute yang tergabung dalam ISIS membawa sejumlah spekulasi mengenai siapakah tokoh yang akan memimpin perjuangan para militan.

Spekulasi estafet kepemimpinan diserahkan kepada warga Malaysia yang dilatih di kamp Al-Qaeda di Afghanistan sebagai pimpinan baru "emir" ISIS untuk Asia Tenggara. Demikian para pakar dan pejabat menganalisa.

Apalagi menurut para pejabat intelijen menggambarkan warga Malaysia atas nama Mahmud Ahmad merupakan seorang pemodal dan perekrut, yang membantu mengumpulkan koalisi pejuang-pejuang ISIS menyerang kota Marawi pada bulan Mei lalu.

Isnilon Hapilon, "emir" ISIS di Asia Tenggara, dan Omarkhayam Maute, salah satu dari dua bersaudara yang punya pendidikan di Timur Tengah yang ada di pucuk pimpinan aliansi militan, tewas dalam operasi militer Filipina di sebuah bangunan di Marawi.

"Jenasah mereka sudah dipastikan pada hari Senin," ujar Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Otoritas Militer Filipina mengatakan mereka masih mencari Mahmud.

"Berdasarkan informasi kami, masih ada satu sosok yang berpengaruh, yakni Dr Mahmud dari Malaysia, dan dia masih di daerah tempur utama dengan beberapa orang militan dari Indonesia dan Malaysia," kata kepala militer, Jenderal Eduardo Ano, pada hari Senin.

Baca: Tewasnya Omar Maute dan Isnilon Hapilon Dikhawatirkan Berdampak Terhadap Indonesia

"Tapi kekuatan mereka sekarang berbeda, mereka sudah tidak seagresif sebelumnya."

Jadi ia yakin, tidak akan butuh waktu lama untuk mengakhiri kekuasaan teroris di Marawi.

Ano pun mendesak 30 militan yang tersisa di zona pertempuran untuk menyerah dan membebaskan para sandera.

Abdullah Maute, komandan militer aliansi, dilaporkan tewas pada bulan Agustus lalu, meskipun jenajahnya tidak ditemukan.

Para pejabat intelijen di Malaysia percaya Mahmud meninggalkan Marawi bulan lalu.

Kepala polisi anti-terorisme Malaysia, Ayob Khan Pavilion Pitchay mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli, bahwa Mahmud, "berhasil menyelinap keluar dari kota Marawi ke tempat aman lain dengan para pengikut-nya".

Mahmud 39 tahun, yang memegang gelar doktor ilmu agama dan dosen universitas di Kuala Lumpur.

Perekrut dan Pemodal

Duduk di lingkaran pusat komando Marawi, Mahmud memegang peran penting dalam perekrutan dan pembiayaan, demikian laporan Institute of Policy Analysis and Conflict (IPAC), pada Juli lalu.

Ia menjadi juru hubung untuk orang asing yang ingin bergabung dan bertempur di Filipina atau bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.

"Bukan hanya orang Indonesia dan Malaysia menghubungi Dr Mahmud... dia adalah juga dihubungi warga Bangladesh di Malaysia yang ingin bergabung dengan pertempuran di Mindanao," ujar Direktur IPAC Sidney Jones kepada Reuters.

Rohan Gunaratna, seorang analis di S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, menggambarkan Mahmud sebagai "pemimpin yang paling penting di Asia Tenggara".

Ahmad El-Muhammady, seorang dosen di International Islamic University Malaysia (IIUM) dan penasehat polisi kontra-terorisme,mengatakan Mahmud sering diminta membiayai operasi ISIS.

Kota Marawi telah hancur selama lima bulan dihantam serangan militer terhadap kelompok Abu Sayyaf dan Kelompok Maute yang sudah bergabung ke ISIS. Lebih dari 1.000 orang telah tewas, termasuk sekitar 800 militan.

Baca: 6 Fakta Driver Ojek Online Canti Irma Aulia, Curi Perhatian Saat Demo di Bandung

Dalam kunjungannya ke lokasi pertempuran, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan kota Marawi kini sudah "dibebaskan dari teroris" setelah lima bulan pertempuran melawan militan Abu Sayyaf dan Kelompok Maute yang tergabung dalam ISIS.

Demikian deklarasi Duterte dalam pidatonya memuji keberhasilan operasi tentara di Marawi dimana mereka telah berjuang melawan para militan yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membuat 400 ribu orang harus mengungsi.

"Dengan ini saya menyatakan Marawi sudah bebas dari para teroris," tegas Duterte.

(AP/CNA/ABS-CBN/AFP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas