Dokumen Surga Ungkap Skema Penggelapan Pajak Dari Ratu Elizabeth, Madonna, Sampai Nike
Paradise Paper, alias Dokumen Surga, mengungkap skema penggelapan pajak (tax evasion) dari berbagai tokoh hingga perusahaan besar dunia.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, BERMUDA - Paradise Paper, alias Dokumen Surga, mengungkap skema penggelapan pajak (tax evasion) dari berbagai tokoh hingga perusahaan besar dunia.
Dunia kembali digegerkan oleh dokumen-dokumen berisi bocoran data aset milik tokoh-tokoh dunia yang disimpan di luar negeri, tepatnya di daerah-daerah surga pajak (tax haven).
Baca: Seorang Wanita Diperkosa Pria Mabuk di Trotoar, Banyak Orang Lihat Tapi Tak Ada yang Bantu
Sebanyak 13,4 juta dokumen itu sebagian didapat dari sebuah firma hukum penyedia jasa pembuatan perusahaan offshore, Appleby.
Dokumen yang pertama kali didapat oleh surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung, itu kemudian dirilis tim jurnalis internasional yang juga menginvestigasi Panama Paper, ICIJ.
Baca: Wanita Ini Tulis Perasaan Puas Usai Bunuh Seorang Remaja Secara Sadis
Selain memperlihatkan aset-aset tersembunyi, dokumen tersebut juga memperlihatkan bagaimana perusahaan tempurung (shell companies) digunakan oleh banyak pihak untuk menghindari pajak.
Sejumlah dokumen mengungkap bahwa ada aset pribadi sekitar 10 juta poundsterling milik Ratu Inggris Elizabeth yang diinvestasikan di Kepulauan Cayman dan Bermuda pada 2004-2005.
Investasi tersebut dilakukan secara legal dan tak ada hal yang menunjukkan bahwa aset-aset tersebut menjadi ilegal.
Baca: Kecelakaan Helikopter di Perbatasan Yaman Menewaskan Pangeran Arab Saudi
Namun, langkah sang ratu untuk berinvestasi di perusahaan offshore surga pajak menimbulkan pertanyaan.
Dari kalangan selebritas, nama-nama seperti vokalis grup musik U2, Bono, penyanyi Madonna, dan aktris Keira Knightley ikut disebutkan dalam Paradise Paper.
Bono disebutkan menginvestasikan asetnya di sebuah perusahaan offshore di Malta dan terdaftar sebagai part owner sebuah pusat perbelanjaan di Lithuania.
Baca: Dari Miliarder Hingga Kepala Perusahaan, Ini Daftar Pangeran dan Pejabat Saudi yang Ditangkap
Malta merupakan daerah yurisdiksi pajak rendah, di mana investor asing mendapat potongan lima persen untuk pajak yang harus dibayarkan atas profit yang didapatkannya.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti Nike, Apple, Uber, dan Facebook, dapat menyusutkan pajaknya menggunakan perusahaan tempurung.
Secara keseluruhan, diketahui ada lebih dari 120 politisi dari 47 negara yang terlibat dalam skema penggelapan pajak tercatat dalam dokumen itu.
Paradise Paper juga membongkar adanya transaksi tertutup antara Pemerintah Rusia dengan kabinet Presiden AS Donald Trump, yang melibatkan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
Sebelumnya, Panama Paper sempat memicu penyelidikan global, lantaran banyak nama yang disebutkan dalam dokumen itu diduga terlibat skandal pengemplangan pajak. (Deutsche Welle/SCMP)