Gebrakan Putra Mahkota Arab Saudi sebagai Tradisi Baru
Ia menangkap 11 pangeran, mantan menteri dan wakil menteri, serta pengusaha top negeri tersebut, dalam rangka pemberantasan korupsi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman buat gebrakan.
Ia menangkap 11 pangeran, mantan menteri dan wakil menteri, serta pengusaha top negeri tersebut, dalam rangka pemberantasan korupsi.
Masyarakat Arab Saudi sendiri menyambut antusias dan sama sekali tak menyangka apalagi membayangkan hal itu terjadi.
Menurut laporan wartawan Kompas untuk Timur Tengah, Mustafa Abdurahman, yang ada di Kairo, Mesir, masyarakat di sana menyebut peristiwa itu sebagai tradisi baru.
"Selama ini mereka tahu, yang namanya pangeran itu posisinya di atas hukum. Dia bebas dari pertanggungjawaban, bahkan cenderung dilihat bisa berperilaku semena-mena, karena negara itu disebut negara keluarga," ucap Mustafa dalam tayangan Kompas Siang di Kompas TV.
Maka, lanjut dia, gebrakan itu dinilai luar biasa. Jika konsisten dilaksanakan, tidak ada satu warga pun yang dikecualikan dalam jeratan hukum.
Sejauh ini, menurut dia, pascapenangkapan tersebut sama sekali tidak ada gangguan keamanan di tingkat nasional. Kota-kota di Arab Saudi tenang-tenang saja.
Media di Arab juga memberitakan bahwa situasi umum di Arab Saudi terkendali. Putra Mahkota Arab mengonterol semua lini di negaranya, khususnya di sektor keamanan dan militer.
Semakin kuat posisi Putra Mahkota ini, kata Mustafa menambahkan, membuat jalannya terbuka menuju singgasana setiap saat, jika ayahnya mengundurkan diri.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.