Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Perempuan Diikat di Pohon Kemudian Dipukuli Beramai-ramai Karena Dituduh Penyihir

Sejumlah perempuan diikat dalam sebatang pohon sebelum warga desa beramai-ramai memukuli mereka.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in 5 Perempuan Diikat di Pohon Kemudian Dipukuli Beramai-ramai Karena Dituduh Penyihir
Daily Mail via kompas.com
Lima perempuan yang dituduh sebagai penyihir diikat di sebatang pohon sebelum warga beramai-ramai memukuli mereka. 

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Sejumlah perempuan diikat dalam sebatang pohon sebelum warga desa beramai-ramai memukuli mereka.

Perempuan tersebut dituduh sebagai penyihir.

Ratusan orang menyaksikan saat kelima perempuan itu dipukuli dengan menggunakan ranting pohon setelah dituduh mempraktikkan ilmu hitam.

Kelima perempuan itu tak bisa membela diri dari massa yang mengamuk di desa Madhupur, distrik Mayurbhanj, negara bagian Odisha, India.

Baca: Tertulis Lahir Tahun 1896, Kemungkinan Pria Asal Chili Ini Jadi Manusia Tertua di Dunia

Setelah memukuli para perempuan itu, massa yang belum puas lalu menyerang para suami kelima perempuan yang dituduh penyihir itu.

Warga kemudian menghajar para pria tersebut karena dianggap memiliki hubungan dengan para penyihir.

Berita Rekomendasi

Kepolisian setempat tidak mengetahui insiden tersebut hingga mereka melihat rekaman aksi massa itu.

Baca: Wanita Ini Kehilangan Pekerjaan Setelah Acungkan Jari Tengah ke Arah Rombongan Presiden Trump

Para korban yang kemudian melapor menjadi dasar bagi kepolisian untuk menggelar penyelidikan kasus amuk massa ini.

Aksi massa semacam ini kerap terjadi di India.

Bulan lalu tiga orang dihajar habis-habisan karena diduga melakukan penculikan di desa Gangraj.

Di kisaran waktu yang sama, seorang perempuan yang mengalami gangguan mental dipukuli hingga tewas karena dituduh mencoba menculik seorang bocah.

Penulis: Ervan Hardoko

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Dituduh Penyihir, 5 Perempuan India Diikat di Pohon lalu Dipukuli

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas