Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa 14 Tahun Berhenti Sekolah untuk Merawat Neneknya yang Tunanetra, Begini Tindakan Pemerintah

Meski masih berusia 14 tahun, Syawal menolak untuk pergi ke sekolah karena ia harus merawat neneknya yang seorang tunanetra.

Penulis: Tiara Shelavie
zoom-in Siswa 14 Tahun Berhenti Sekolah untuk Merawat Neneknya yang Tunanetra, Begini Tindakan Pemerintah
Siakap Keli
Syawal Mukhriz Razak merawat nenek 

TRIBUNNEWS.COM - Jauh berbeda dari budaya barat, adat ketimuran mengharuskan kita untuk merawat orang tua yang sudah renta.

Bahkan, ada anak yang mengorbankan hampir semuanya untuk membalas jasa orang tua yang sudah merawatnya sejak kecil.

Hal inilah yang dilakukan oleh remaja asal Malaysia bernama Syawal Mukhriz Razak.

Meski masih berusia 14 tahun, Syawal menolak untuk pergi ke sekolah karena ia harus merawat neneknya yang seorang tunanetra.

(Baca juga: Fadli Zon Nyinyir Habis Pernikahan Putri Jokowi, Tapi Coba Lihat Karangan Bunga ini Dari Siapa)

Melansir worldofbuzz, sang nenek Azilah Walad (67) lah yang merawat Syawal sejak dirinya bayi.

Syawal Mukhriz Razak merawat nenek
Syawal Mukhriz Razak merawat nenek (Siakap Keli)

Sayang, si nenek mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan dirinya kehilangan penglihatannya sejak 10 tahun lalu.

BERITA REKOMENDASI

Saat itulah Syawal mulai merawat neneknya.

Karena kevelakaan itu, nenek Azilah juga kehilangan mata pencahariannya karena ia biasa menjual jajanan pasar.

Sekarang, rumah mereka menjadi tidak terurus dengan dapur yang berantakan, Siakap Keli mengabarkan.

Baca: Suami Istri Ini Dengar Suara Aneh dari Loteng Rumah, saat CCTV Dipasang, Adegan Mengerikan Terekam

Syawal dikeluarkan dari sekolah pada 20 Agustus lalu karena ia sudah sering bolos.


Dikeluarkannya Syawal karena sesuai dengan peraturan Jabatan Pendidikan Negeri (Kementerian Pendidikan Malaysia) yang telah mengirimkan surat peringatan tiga kali sebelum pemberitahuan drop out.

Jabatan Pendidikan Negeri Kedah, Abdullah Abdul Manaf berkata pada pers:

Baca: 10 Tahun Menikah, Pria Ini Baru Sadar Istrinya Adalah Laki-laki, Padahal Tak Pernah Operasi Kelamin

"Surat peringatan pertama sudah dilayangkan pada 3 Maret 2017, diikuti surat kedua pada 11 Mei 2017.

Terakhir, surat peringatan dikirim pada 14 Juli, namun kami tidak mendapat respon apapun darinya.

Surat drop out kemudian diturunkan pada 20 Agustus.

Namun kami masih berharap Syawal mau kembali lagi ke sekolah.

Bahkan direktur Jabatan Pendidikan Negeri Datuk Azuyah Hassan meminta saya untuk membujuk Syawal agar kembali ke sekolah."

Baca: Niat Bantu Foto Prewed Teman, tapi Cewek Ini Malah Heboh Sendiri, Pose dan Ekspresinya Kocak!

Abdullah Abdul Manaf berkata jelas bahwa mereka menginginkan Syawal kembali ke sekolah karena mereka tidak menginginkan Syawal putus sekolah.

Pemerintah bahkan siap membantu administrasi kembalinya Syawal ke sekolah.

Sebelum dikeluarkan, Syawal menerima beasiswa dari departemen pendidikan.

Baca: Curiga Peti Mati Anaknya Ringan, Ibu ini Baru Tahu Faktanya setelah Makam Digali 42 Tahun Kemudian

"Ia dulu menerima bantuan Kumpulan Wang Amanah Pelakar Miskin (KWAPM) tahun lalu."

Abdullan dan timnya akan segera mengunjungi rumah Syawal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas