Dalam Kurun Waktu 6 Tahun, Perawat di Jerman Bunuh 100 Pasien Dengan Obat Jantung Dosis Tinggi
Dalam kurun waktu enam tahun seorang perawat di Jerman, Niels Hoegel, membunuh 100 orang pasien secara sengaja.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN — Dalam kurun waktu enam tahun seorang perawat di Jerman, Niels Hoegel, membunuh 100 orang pasien secara sengaja.
Dilansir dari Daily Mirror, Jumat (10/11/2017), awalnya hakim menjatuhi hukuman penjara seumur hidup kepada Hoegel karena dia terbukti membunuh dua pasien dengan pemberian obat berdosis tinggi.
Baca: Vatikan Larang Penjualan Rokok, Paus Fransiskus: Rokok Jelas Rusak Kesehatan
Namun, setelah penyelidik melakukan investigasi, ditemukan kemungkinan pembunuhan terhadap 100 orang lainnya.
Dia mengaku memberikan obat untuk penyakit jantung, Gilurytmal, dengan dosis lebih sehingga bisa menikmati sensasi menyadarkan pasien yang kritis.
Hoegel menggunakan cara itu untuk mengesankan rekannya seakan bisa menyelamatkan nyawa pasien yang kritis.
Baca: Wanita Ini Rancang Penculikan Palsu Demi Temui Selingkuhannya, Begini Akibatnya
Namun, kebanyakan dari pasien itu meninggal.
Hoegel kini harus menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap 38 pasien di Oldenburg dan 62 di Delmenhorst tahun 1999-2005.
Aksinya berhenti ketika seorang rekannya mengetahui pria berusia 40 tahun itu memberikan obat jantung ke pasien pada 2005.
"Saya memang salah satu pembunuh terbesar," tulis Hoegel dalam suratnya.
Baca: Wanita Korea Utara Kumpulkan Uang Hadiah Bagi Orang yang Berhasil Bunuh Kim Jong Un
Dia juga menulis betapa dia menyukai pekerjaannya.
Menurutnya, waktu terindah dalam hidup ketika berurusan dengan orang lain.
"Saya berbicara dengan mereka, tertawa bersama mereka, dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit," katanya.
Penulis: Veronika Yasinta
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Perawat di Jerman Bunuh 100 Pasien dengan Obat Jantung Dosis Tinggi
