Vatikan Larang Penjualan Rokok, Paus Fransiskus: Rokok Jelas Rusak Kesehatan
"Takhta Suci tidak bisa mendukung kegiatan yang jelas merusak kesehatan masyarakat,"
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus melarang penjualan rokok di wilayah Vatikan.
Alasannya rokok dinilai merusak kesehatan.
Penjualan rokok murah tanpa pajak kepada kaum pekerja dan pensiunan selama ini telah menjadi sumber pemasukan bagi Vatikan.
Baca: Wanita Korea Utara Kumpulkan Uang Hadiah Bagi Orang yang Berhasil Bunuh Kim Jong Un
Pembelinya kebanyakan datang dari Roma, bahkan sampai menitip pada rekan dan kerabat mereka di Vatikan untuk bisa mendapatkan rokok murah.
Namun, juru bicara Vatikan, Greg Burke, Kamis (9/11/2017), mengatakan penjualan rokok murah akan dihentikan izinnya mulai tahun depan.
Semua karena Paus Fransiskus menilai bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan.
Baca: Tertulis Lahir Tahun 1896, Kemungkinan Pria Asal Chili Ini Jadi Manusia Tertua di Dunia
"Takhta Suci tidak bisa mendukung kegiatan yang jelas merusak kesehatan masyarakat," kata Burke.
Penjualan rokok murah tersebut memang diakui Burke sudah memberikan pemasukan besar bagi Vatikan.
Namun, tetap saja alasan kesehatan dinomorsatukan.
Baca: Tak Banyak yang Tahu, Inilah 5 Momen Unik saat Pernikahan Putri Jokowi, Ada Ibu-ibu yang Melahirkan!
"Tidak ada pendapatan yang dianggap sah jika itu membahayakan nyawa banyak orang," tutur Burke lagi.
Mengutip hasil riset Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Burke bilang ada tujuh juta orang meninggal dunia akibat merokok setiap tahunnya.
Sebelumnya, Vatikan membiarkan penjualan rokok dilakukan oleh toko-toko bebas pajak untuk kalangan pekerja dan warga setempat.
Bahkan, menurut bocoran dokumen rahasia Vatikan, ada diskon khusus untuk para kardinal (pejabat senior dalam Gereja Katolik Roma) jika membeli hingga 200 kotak dalam sebulan. (New York Times)