Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Perempuan Di India Alami Teror "Potong Rambut"

Para penyerang tak dikenal, yang muncul entah dari mana, memotong rambut para perempuan lalu menghilang tanpa jejak.

Editor: Content Writer
zoom-in Para Perempuan Di India Alami Teror
Bismillah Geelani
Aksi di India menuntut teror, dimana penyerang memotong rambut perempuan. dihentikan. 

Sejak Agustus lalu, gelombang serangan misterius yang menargetkan perempuan terjadi di India utara. Para penyerang tak dikenal, yang muncul entah dari mana, memotong rambut para perempuan lalu menghilang tanpa jejak.

Fenomena mengerikan ini kini muncul di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Di sana konflik antara otoritas India dan separatis lokal telah berlangsung puluhan tahun. Serangan inipun memicu protes secara luas dan tuduhan bahwa agen-agen India berada di belakang serangan ini.

Berikut kisah lengkapnya dilansir dari Program Asia Calling produksi Kantor Berita Radio (KBR).

Di Distrik Anantnag Kashmir Selatan, puluhan perempuan berkumpul di rumah Dilshada Begum, 38 tahun. Tetangga sedang mencoba menghibur perempuan yang terus terisak-isak itu. Sementara ibunya meratap dan mengutuk musuh yang tidak dikenal, yang telah menyakiti putrinya.

Masih dalam keadaan syok, Dilshada menceritakan apa yang dialaminya. ”Setelah menyuruh anak saya ke pasar untuk membeli roti, saya pergi ke dapur untuk membuat teh. Saat berada di dapur, tiba-tiba seseorang menaruh kain di mulut saya dan menarik rambut saya. Saya pikir anak saya sedang becanda. Saya ingin mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan itu tapi sebelum saya selesai bicara, saya jatuh pingsan,”kisahnya.

Ketika terbangun, dia mendapati separuh dari rambut ekor kudanya sudah terpotong dan tergeletak di sampingnya.

Di distrik yang sama, Shameema, 17 tahun,  juga mengalami hal yang sama. Bedanya, dia sempat melihat penyerangnya dan memberikan perlawanan.

Berita Rekomendasi

“Saya jalan-jalan setelah makan malam. Tapi waktu saya melangkah keluar, seseorang meletakkan tangannya di mulut dan membekap saya. Saya melawan dan mencoba melepaskan diri tapi dia memaksa saya menelungkup di lantai. Saya mendongak dan melihat matanya lalu saya menggigit tangannya,” tutur Shameema.

Lebih dari 60 perempuan yang rambutnya dipotong dalam serangan serupa di Kashmir. Hanya dalam sebulan saja.

Kashmir adalah wilayah mayoritas Muslim dan menurut kepercayaan Islam, perempuan Muslim seharusnya menutupi rambut mereka. Praktik ini dianggap sebagai simbol kerendahan hati dan martabat sehingga serangan ini dipandang sebagai upaya untuk mempermalukan para perempuan.

Warga setempat menanggapi kejadian ini dengan unjuk rasa. Mereka mengancam pihak berwenang jika pelaku kejahatan tidak segera ditangkap dan diadili, akan terjadi hal mengerikan.

“Ini bukan masalah politik. Ini tentang kehormatan kami yang secara terang-terangan dinodai secara terencana. Rambut kami bukan hanya kecantikan kami; itu adalah bagian dari tubuh dan keberadaan kami,” kata salah satu pengunjuk rasa di ibu kota Kashmir, Srinagar, Tabassum.


“Kami dilahirkan membawa rambut dan meninggal juga harus membawanya. Memotong rambut kami seperti menelanjangi kami dan itu tidak bisa ditolerir. Jika ini tidak berhenti maka akan terjadi kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Insiden pemotongan rambut ini awalnya terjadi di Negara Bagian utara Haryana dan segera menyebar ke seluruh India bagian utara. Ratusan kasus dilaporkan terjadi di beberapa negara bagian, termasuk di ibu kota New Delhi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas