Kedutaan Inggris di Zimbabwe Keluarkan Peringatan Agar Warganya Tetap Tinggal di Rumah
Pernyataan Kedutaan AS ini juga mengutip "alasan masih berlanjutnya ketidakpastian politik yang terjadi di Zimbabwe".
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Untuk pertama kalinya, ini terjadi keretakan terbuka antara militer dan Mugabe, kepala negara tertua di dunia yang telah memerintah sejak kemerdekaan dari minoritas putih pada tahun 1980. Sejak itu militer telah menjadi pilar utama kekuasaannya.
Mugabe minggu lalu memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa dan menuduhnya merencanakan kudeta mengambil alih kekuasaan, termasuk melalui sihir.
Mnangagwa, yang menikmati dukungan militer dan dilihat sebagai calon Presiden, melarikan diri dari negara dan mengatakan ia telah diancam.
Mnangagwa, yang merupakan mantan Kepala Intelijen Zimbabwe, menjadi sosok yang populer di kalangan rakyat.
Pria 75 tahun itu digadang-gadang menjadi suksesor Mugabe yang kini telah berusia 93 tahun dan berkuasa selama 40 tahun sejak 22 Desember 1977.
BBCmenulis, pemecatan itu diduga merupakan cara Mugabe memuluskan jalan istrinya, Grace Marufu, maju menjadi presiden.
Lebih dari 100 pejabat senior yang diduga mendukungnya telah terdaftar dalam tindakan disipliner oleh sebuah faksi yang terkait dengan istri Mugabe, Grace.
Ibu Negara sekarang muncul diposisikan untuk menggantikan Mnangagwa sebagai wakil presiden pada konferensi khusus partai yang berkuasa di bulan Desember.
Pada hari Senin lalu, panglima Constantino Chiwenga mengeluarkan pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia mendesak segera dihentikan pembersihan terhadap pejabat senior partai berkuasa ZANU-PF, di antaranya seperti Mnangagwa yang telah berjuang untuk pembebasan negeri ini.
"Kita harus mengingatkan orang-orang di belakang tindakan pembersihan ini, karena ini berbahaya saat ini. Militer tidak akan ragu mengambil sikap," kata komandan angkatan darat itu.
Situasi di ibu kota Zimbabwe, Harare, semakin memanas, Rabu (15/11/2017), setelah sehari sebelumnya sejumlah kendaraan berat militer terlihat bergerak menuju ibu kota.
Media lokal Zimbabwe melaporkan bahwa kudeta militer disinyalir sedang berlangsung.
Indikasinya, televisi pemerintah, ZBC, telah dikuasai oleh pasukan dari angkatan bersenjata Zimbabwe.
Sementara akun Twitter Zanu-PF membantah bahwa sedang terjadi krisis politik di negeri mereka.
"Terima kasih atas perhatian Anda. Tidak ada kudeta di Zimbabwe. Silakan lanjutkan hidup Anda dan hadapi masalah Anda sendiri."(AP/Aljazeera/BBC)