Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isi Perut Tentara Korea Utara yang Membelot Penuh dengan Cacing

Kondisinya cukup parah namun yang lebih mengejutkan para dokter adalah saat menemukan parasit berupa cacing-cacing berukuran terpanjang 27 cm.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Isi Perut Tentara Korea Utara yang Membelot Penuh dengan Cacing
Ed Jones/AFP
Tentara perempuan Korea Utara saat melakukan parade militer. 

Seorang guru besar di departemen parasitologi dan penyakit tropis di National University College of Medicine, Seoul, Hong Sung-tae, mengatakan kasus ini merupakan bukti bahwa masalah pupuk dengan kotoran manusia banyak digunakan di Korea Utara.

"Tingkat infeksi parasit dan jumlah (parasit) harusnya rendah untuk usianya. Namun banyak parasit yang ditemukan. Walaupun ini adalah bukti tak langsung, saya yakin masalah parasit ini masih ada (di Korea Utara)," kata Hong Sung-tae.

"Mereka perlu pupuk untuk bertani. Namun karena tak ada pupuk, rakyat Korea Utara menggunakan pupuk dari kotoran manusia. Dan ini menjadi penyebab infeksi parasit," katanya kepada BBC.

Seorang pakar pertanian Lee Min-bok, yang membelot dari Korea Utara pada 1995 mengatakan pupuk kotoran manusia yang juga disebut "tanah malam" mulai digunakan sejak 1990.

"Pupuk kimia dipasok engara sampai tahun 1970-an dan dari awal 1980-an, produksi mulai menurun... Pada 1990-an, negara tak dapat lagi memasok pupuk, sehingga petani mulai menggunakan banyak 'tanah malam'."

Pada 2014, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak para petani menggunakan kotoran manusia dan juga kotoran hewan dan kompos organik sebagai pupuk.

Namun berkurangnya ternak juga menyulitkan petani mencari kotoran hewan, kata Lee kepada kantor berita Reuters.

BERITA TERKAIT

Bagaimana standar kesehatan orang Korea Utara?

Para pakar juga mengatakan temuan ini mengangkat masalah nutrisi dan kebersihan yang melanda negara yang dikucilkan selama puluhan tahun ini.

"Korea Utara adalah negara yang sangat miskin dan seperti negara miskin lain mereka menghadapi masalah kesehatan serius," kata Andrei Lankov dari Universitas Kookmin di Seoul.

"Korea Utara tak punya sumber daya untuk sistem kedokteran modern," katanya.

Pada 2015, peneliti Korea Selatan yang mempelajari catatan kesehatan pembelot Korea Utara di rumah sakit di Chenan antara 2006 dan 2014 menemukan bahwa mereka lebih banyak mengalami penyakit kronis seperti hepatitis B, hepatisis C, TBC dan infeksi parasit, dibandingkan orang Korea Selatan.

Bagaimana orang dapat terkena parasit?

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas