Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rakyat Zimbabwe Rayakan Kemenangan Atas Mundurnya Mugabe sebagai Presiden

Suratnya kemudian dibacakan oleh ketua majelis perwakilan rakyat, Jacob Mudenda, dan seketika disambut kegembiraan oleh sidang parlemen.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rakyat Zimbabwe Rayakan Kemenangan Atas Mundurnya Mugabe sebagai Presiden
TimesLIVE/AFP/Jekesai Njikizana
Para anggota parlemen Zimbabwe melakukan selebrasi atas pembacaan surat pengunduran diri Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Selasa (21/11/2017), di Harare, Zimbabwe. 

TRIBUNNEWS.COM, HARARE - Rakyat Zimbabwe merayakan keputusan Robert Mugabe untuk mundur sebagai presiden.

Mugabe tiba-tiba menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada parlemen, Selasa (21/11/2017).

Suratnya kemudian dibacakan oleh ketua majelis perwakilan rakyat, Jacob Mudenda, dan seketika disambut kegembiraan oleh sidang parlemen.

Selebrasi berlanjut ke jalanan kota-kota besar Zimbabwe, termasuk Harare, di mana warga berkumpul dan bernyanyi, menari, dan mengibarkan bendera nasional Zimbabwe.

"Kami gembira sekali! Sudah saatnya orang baru (yang memerintah). Usia saya 36 tahun dan saya sudah menantikan ini seumur hidup saya," ucap seorang warga, William Makombore.

"Saya sangat berbahagia untuk diri saya, anak saya, dan negara ini. Putri saya akan tumbuh di Zimbabwe yang lebih baik," tutur warga lain, Mildred Tadiwa.

"Saya senang sekali Mugabe akhirnya pergi. Selama 37 tahun kami di bawah pemerintahan diktator. Bukan main," komentar warga bernama Tinashe Chakanetsa.

Berita Rekomendasi

Baca: Mengenal Grace Mugabe, Ibu Negara Zimbabwe yang Glamor, Kabur Setelah Isu Kudeta

Selebrasi dilakukan warga bahkan hingga malam hari.

Pengunduran diri tersebut membuat Mudenda mengumumkan bahwa parlemen secara resmi menghentikan proses pemakzulan Mugabe.

"Keputusan saya untuk mengundurkan diri adalah berdasarkan kesudian saya secara sukarela," demikian isi surat pengunduran diri Mugabe, yang diterima oleh Menteri Urusan Hukum Zimbabwe, Happyton Bonyongwe.

Melalui suratnya, Mugabe juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan transisi kekuasaan secara damai dan tanpa tindak kekerasan apapun.

Sebelumnya, Mugabe telah diultimatum oleh partainya untuk mundur dari jabatannya, paling lambat Senin (20/11/2017).

Zanu-PF, partai yang berkuasa di Zimbabwe, memecat Mugabe sebagai pemimpinnya dan menunjuk Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai penggantinya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas