Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gadis ini Koma di Usia 22 Tahun usai Melahirkan, Hal Mengejutkan Terjadi saat Terbangun

Ironisnya, setelah terbangun dari koma, Shannon justru mengalami hal mengejutkan dan di luar akal sehat ini.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Gadis ini Koma di Usia 22 Tahun usai Melahirkan, Hal Mengejutkan Terjadi saat Terbangun
MIRROR
Shannon Everett 

TRIBUNNEWS.COM - Shannon Everett 'meninggal' selama 68 menit saat melahirkan bayi laki-lakinya.

Jantung wanita 22 tahun tersebut sempat terhenti lebih dari satu jam, tapi akhirnya muncul kembali dan membuatnya koma selama dua minggu.

Ironisnya, setelah terbangun dari koma, memori Shannon justru menghilang dan terhenti di usia saat dirinya 13 tahun.

Baca: Suami Hampir Diamuk Massa dan Dikepung, Ini Kronologi Mobil Dewi Persik Masuk Jalur Busway

Ia bahkan tak ingat jika dirinya telah menikah dan memiliki dua orang anak.

Setelah menderita empat kali keguguran yang membuatnya hancur, Shannon sangat senang ketika mengetahui dirinya tengah mengandung seorang bayi laki-laki untuk menjadi adik bagi putrinya, Mika.

Namun, selam proses persalinan, Shannon menderita emboli cairan amnion langka yang membuatnya mengalami serangan jantung dan pendarahan hebat.

BERITA REKOMENDASI

Baca: Curhat Anak Novel Baswedan: Siapa Pelaku Penyiraman Air Keras kepada Ayah Saya?

Dokter akhirnya dapat menyelamatkannya dari ambang kematian setelah 68 menit berusaha menyelamatkannya dan bayi laki-lakinya, Nico.

Wanita asal Cwmbran di Gwent, South Wales, Inggris ini diselamatkan dari koma melalui proses induksi secara medis September lalu.

Dua minggu kemudian, dirinya terbangun dari koma mengerikan itu.

Baca: Netizen Soroti Kejanggalan dalam Amukan Dewi Perssik usai Terobos Jalur Busway


Tapi, betapa hancur keluarganya saat menemukan Shannon mengalami lupa ingatan.

Ia tak tahu telah memiliki dua orang anak dan suami, Ioan.

"Kami pergi ke rumah sakit hari itu di bulan September dengan harapan akan pulang dengan seorang bayi baru, tapi sepertinya kami juga memiliki anak lagi karena Shannon membutuhkan banyak perawatan," ungkap sang Ibu dilansir Mirror, Minggu (26/11/2017).

Baca: Partai Golkar Kini Terbagi Jadi Tiga Faksi Berbeda

Nicola mengatakan jika ingatan Shannon seolah terhenti saat usianya 13 tahun.

"Dia terus memanggil saya 'mammy' dan ketika kami bertanya kepadanya di mana dia tinggal, dia memberi kami alamat rumah tempat kami tinggal di saat dia berusia 13 tahun," kisahnya.

Ia bahkan tak tahu siapa suaminya dan tidak percaya saat diberitahu jika dirinya telah menjadi ibu bagi dua orang anak.

"Rasanya dia telah melupakan hisupnya dan mengira dirinya remaja lagi," lanjut Nicola.

Baca: Anji Mengaku Kliyengan Saat Dibangunkan Tidur oleh Penggemar di Pesawat

Setelah menghabiskan enam minggu di rumah sakit, Shannon akhirnya diperbolehkan pulang dan dirawat oleh sang ibu di rumah orangtuanya.

Cedera otak bahkan mempengaruhi penglihatannya.

Ia hampir tak dapat melihat apapun dan hanya bisa melihat garis besar bentuk.

"Membangun ingatannya bersama Nico memang sulit, karena Shannon belum memiliki kenangan dengannya. Namun, Ioan membawa video tentang anak perempuan mereka Mika yang setidaknya membantu ingatannya," terang Nicola.

Baca: Anji Mengaku Kliyengan Saat Dibangunkan Tidur oleh Penggemar di Pesawat

Perlahan, keluarga tersebut telah mengembalikan kenangan Shannon.

Namun, ia masih kehilangan sebgaian besar hidupnya.

Ia masih menjalani beberapa fisioterapi intensif yang diharapkan akan membantunya mempelajari kembali bagaimana melakukan segalanya, termasuk memberi makan dirinya sendiri dan berjalan.

Meskipun Shannon telah bekerja keras untuk belajat duduk, menggerakkan tangannya, dan bahkan mengambil beberapa langkah saat berjalan, ia masih menggantungkan diri pada kursi roda dan membutuhkan bantuan untuk melakukan banyak hal.

Baca: Dimaki Karena Terobos Busway, Dewi Perssik Malah Ngamuk Salahkan Petugas Transjakarta

"Saya memiliki anak perempuan yang cacat bernama Evie, jadi rumah kami sudah disesuaikan dengan kursi roda dan saya dapat membantu merawatnya," imbuh Nicola.

Tujuan kami, lanjutnya, adalah menemukan rumah yang dekat dengan kami agar Ioan dan anak-anak tak perlu menempuh perjalanan setengah jam untuk naik bus, sehingga dapat menghabiskan waktu mereka dengan Shannon.

"Kami sangat bangga dengan Shannon dan seberapa jauh perkembangannya. Baru-baru ini, sang kakek bertanya kepadanya apa yang telah mendorong dirinya untuk segera pulih dan ia menjawab itu semua demi anak-anaknya," kisah Nicola.

Nicola bertekad akan mengembalikan mobilitas dan ingatan Shannon untuk kehidupannya yang lebih baik.

TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas