Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mediator: Robert Mugabe Lega Setelah Mundur Sebagai Presiden Zimbabwe

Robert Mugabe disebut merasa lega usai mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Zimbabwe.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mediator: Robert Mugabe Lega Setelah Mundur Sebagai Presiden Zimbabwe
express.co.uk
Robert Mugabe dan istrinya Grace Mugabe. 

TRIBUNNEWS.COM, CHISHAWASHA - Robert Mugabe disebut merasa lega usai mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Zimbabwe.

Seorang pastor yang menjadi mediator untuk Mugabe dalam upaya pelengserannya membeberkan apa yang terjadi di balik keputusan Mugabe untuk mengundurkan diri.

Sang pastor, Fidelis Mukonori, mengatakan sesungguhnya beberapa hari sebelum mengundurkan diri, Mugabe sudah sadar bahwa dirinya tidak bisa lagi melanjutkan jabatannya sebagai presiden.

Namun, Mugabe menilai dirinya harus tetap menjabat di posisi tersebut sampai setidaknya kongres partai yang dipimpinnya digelar pada Desember mendatang.

Hal itu untuk memastikan terjadinya penyerahan kekuasaan yang mulus.

Baca: PVMBG Naikkan Status Gunung Agung Menjadi Awas

Pada 19 November, Mugabe mengejutkan rakyat Zimbabwe yang mengharapkan dirinya segera mundur dengan pidato yang mengatakan bahwa ia akan terus menjabat hingga kongres Partai Zanu-PF.

Berita Rekomendasi

"Saya sangat bersimpati dengan rakyat yang turun ke jalan (untuk memprotes Mugabe). (Tapi) mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu," jelas Mukonori.

"Sebab, (Mugabe) sudah tahu bahwa perjalanannya sebagai Presiden Zimbabwe sudah usai," tambahnya.

Menurut Mukonori, Mugabe sudah kehilangan kendali atas partainya, di mana perselisihan antara faksi telah mencapai titik didih yang berujung pada pemecatan Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa.

Keadaan juga diperparah oleh ambisi istri Mugabe, Grace Mugabe, untuk mengambil kekuasaan dari suaminya lewat politik dinasti, yang sangat tidak diindahkan oleh rakyat Zimbabwe.

Mukonori mengatakan, beberapa jam sebelum pidato Mugabe pada 19 November, Mugabe sempat menelepon Mnangagwa, yang mengasingkan diri ke luar negeri, dan memintanya untuk kembali.

Penolakan Mnangagwa untuk kembali ke Zimbabwe itulah yang membuat Mugabe berubah pikiran soal mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca: Chris ONeill: Orang Korea Utara Paling Benci dengan Orang Jepang

Pada 20 November, Mnangagwa mengatakan kepada publik bahwa dirinya tidak ingin kembali ke Zimbabwe jika Mugabe tidak mengundurkan diri sebagai presiden.

Desakan untuk mundur juga datang dari parlemen yang sudah memulai proses pemakzulan Mugabe.

Mukonori menyebut, hal itu membuat Mugabe khawatir karena publik jadi berpikir bahwa ia mengundurkan diri lantaran ada yang ia sembunyikan dan ingin membatalkan pelaksanaan kongres.

Mugabe kemudian memutuskan untuk menandatangani surat pengunduran diri dan, dengan ekspresi lega, Mugabe dikatakan sempat mengatakan, "Akhirnya."

Seorang sumber mengatakan, Mugabe telah bernegosiasi dengan otoritas militer Zimbabwe untuk memperbolehkannya tetap tinggal di negara itu usai hengkang dari kursi kepresidenan.

Sumber yang dikatakan terlibat dalam negosiasi itu menyebut Mugabe menolak untuk meninggalkan Zimbabwe dan dikirim untuk mengasingkan diri ke Singapura atau Malaysia.

Selain itu, Mugabe pun dikabarkan akan menerima uang pensiun dari negara, atas pengabdiannya terhadap negara selama 37 tahun memerintah. (CBS News)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas