Serangan Udara di Suriah Tewaskan 57 Orang Jelang Dialog Perdamaian PBB
Sejumlah serangan udara di dua kota Suriah menewaskan 57 orang, Minggu (26/11/2017).
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Sejumlah serangan udara di dua kota Suriah menewaskan 57 orang, Minggu (26/11/2017).
Syrian Observatory For Human Rights (SOHR) mengatakan terjadi serangan udara yang bahkan menewaskan warga sipil, menjelang dihelatnya dialog perdamaian PBB di Jenewa, Selasa (28/11/2017).
Di Desa Al-Shaafa, Provinsi Deiz Ezzor, serangan udara Pemerintah Rusia disebut menewaskan 34 warga sipil, yang termasuk di antaranya 15 anak-anak.
Al-Shaafa merupakan sebuah desa yang terletak di tepi Sungai Efrat dan menjadi daerah yang masih diokupasi oleh kelompok militan ISIS.
Baca: Mahfud MD Lebih Fokus pada Masalah Korupsi e-KTP Ketimbang Laporan Pengacara Setya Novanto
Menurut SOHR, banyak yang mengalami cedera akibat serangan tersebut masih dalam kondisi kritis, sehingga jumlah korban tewas berpotensi untuk bertambah.
Kementerian Pertahanan Rusia memang mengumumkan soal rangkaian serangan udaranya menggunakan rudal jarak jauh yang menargetkan daerah okupasi ISIS di sebelah timur laut Suriah, menurut media Rusia Sputnik News.
Ditekankan bahwa serangan tersebut menargetkan militan ISIS dan peralatan militernya, namun belum diketahui pasti apakah serangan itu sesungguhnya sama dengan apa yang menghantam Desa Al-Shaafa.
Sedangkan di Ghouta Timur, Damaskus, pasukan rezim Suriah meluncurkan serangan udara dan menewaskan sekitar 23 orang warga sipil, termasuk di antaranya enam anak-anak.
Ghouta Timur merupakan daerah yang termasuk dalam zona bebas konflik yang telah disepakati atas negosiasi dari Pemerintah Rusia, Turki, dan Iran.
Baca: Ruang Udara Tertutup Debu Vulkanik, Operasional Bandara Ngurah Rai Ditutup hingga Besok Pagi
Karenanya, warga di daerah tersebut seharusnya aman dari segala bentuk konflik dan serangan.
Akan tetapi, situasi di Ghouta Timur kini sangat parah, dengan laporan PBB yang menyebutkan bahwa kelangkaan makanan dan obat-obatan terjadi di sana.
PBB mengatakan ada 350 ribu orang di Ghouta Timur yang membutuhkan bantuan kemanusiaan segera.
Setidaknya sudah ada sekitar 400 ribu orang yang tewas dalam konflik perang yang terjadi di Suriah sejak 2011.
Sedangkan, lebih dari lima juta warga Suriah telah meninggalkan negaranya dan 6,3 juta orang hanya pindah ke daerah lain di Suriah. (WTHI-TV10/New York Post)