Menteri Perdagangan Akan Minta Harga Minyak Goreng Diturunkan Segera
Masyarakat Papua sudah senang dengan harga BBM per liter sama dengan di Jawa sehingga semua harga kebutuhan sehari-hari akhirnya jadi turun
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (66) akan meminta para produsen minyak goreng Indonesia agar bisa menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp.11.000 per liter dan harus tersedia di semua pasar di Indonesia.
"Saya sudah minta berkali-kali kepada produsen minyak goreng Indonesia agar harganya bisa mencapai Rp.11.000 per liter di mana pun di pasar di Indonesia. Kini baru 20% saja terealisir di beberapa tempat," papar Menteri Enggartiasto kepada masyarakat Indonesia di Jepang sekitar 200 orang malam ini (28/11/2017).
Hal ini juga terkait beberapa perdagangan produk kehidupan lainnya agar semua nantinya berharga sama di mana pun di Indonesia.
"Masyarakat Papua sudah senang dengan harga BBM per liter sama dengan di Jawa sehingga semua harga kebutuhan sehari-hari akhirnya jadi turun di sana dan bisa terjangkau dengan baik oleh masyarakat Papua saat ini berkat harga BBM turun," tekannya lagi.
Kepada anak muda Indonesia Menteri berpesan agar jadi orang kreatif dalam menentukan perjalanan hidupnya.
"Pintar agak kurang gak apa asal kreatif. Itulah sebabnya saya 7 tahun kuliah karena 2 tahun jadi demonstran. Akhirnya mungkin belas kasihan dosen saya dilulusin juga," paparnya lagi disambut tawa yang hadir.
Globalisasi tak bisa dihindari, "Soal utama adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan momentum ini dengan sebaik mungkin agar industri kita maju terutama juga kalangan UKM nya."
Tap, tekannya lagi, sebelum ke pasr luar negeri para UKM tersebut diharapkan bisa menguasai pasar domestik dulu.
"Harus jelas dan bisa mengisi pasar domestik dulu baru dorong ke ekspor. Sulit kalau tiba-tiba loncat jadi pengekspor."
Kopi juga menjadi lifestyle di dunia dan menurutnya kopi sebuah perusahaan terkenal Amerika yang Cafenya ada di mana-mana, merupakan kopi yang terjelek rasanya.
"Tapi aneh ya anak muda kita banyak menyukainya dan kiumpul di sana, saya bingung juga padahal rasanya tak enak."