Lahir di Inggris Tapi KitKat Malah Sukses di Jepang dengan 300 Varian Rasa
Meski lahir di Inggris, cokelat KitKat terntara justru sukses di Jepang. Tak ada turis yang tak beli KitKat saat pulang ke negaranya.
Editor: Dewi Agustina
Apa strateginya?
Baca: Sang Ibu Tak Punya Firasat Kematian Nindy Tapi Mimpi Anak Pertamanya Jadi Kenyataan
KitKat punya strategi tema tertentu misalnya saat musim ujian sekolah, maka KitKat mempromosikan makan cokelat tersebut "pasti menang" bisa sukses lulus ujian.
Promosi dengan cara tema tersebut tampaknya berhasil sehingga banyak orang membeli KiKkat menjelang ujian disamping rasanya yang enak dan renyah.
Demikian pula KitKat masuk ke dalam budaya souvenir (oleh-oleh) dan pemikiran gastronomi Jepang ini menyatu dan berkontribusi terhadap penjualan.
Pastinya potongan KitKat juga terbatas pada periode tertentu saja maupun topikal.
Jadi kalau periodenya habis, ya orang tak bisa beli lagi KitKat variasi tersebut.
Akhirnya pembeli kesal juga. Makanya kalau keluar variasi yang baru, buru-buru membelinya supaya tak kehabisan lagi.
Dengan cara topikal tersebut, KitKat juga bisa masuk ke berbagai lapisan masyarakat misalnya menjalin kerja sama dengan bidang produk lain misalnya penjual pisang.
Maka muncullah KitKat pisang dan kalau perlu mencantumkan pula nama brand produk pisang yang dijualnya sehingga terjadi "win-win solutions" bagi semua pihak.
Demikian pula dengan produk karakter misalnya HelloKitty, bisa pula muncul KitKat HelloKitty menjadi Hello KitKat.
Kerja sama Hello Kitty dan KitKat terjadi tahun 2016 di Singapura.
Berbagai variasi inilah yang ternyata justru membuat KitKat semakin sukses di Jepang ketimbang di negara asalnya dan siapa pun yang berada di Jepang, pasti beli produk baru tersebut.