Perusahaan Jepang Modifikasi Produk Jerman Menjadi Piccola
Kesulitan orang bepergian ke luar negeri karena pakaian dan sebagainya menguras luas ruangan koper menjadi salah satu ide pembuatan Piccola.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upaya kreativitas pengusaha Jepang memang sangat tinggi. Melihat produk yang bisa ditawarkan dari negara lain, langsung dimodifikasi (plus alfa istilah Jepang) lalu dijual dengan model terbarunya.
"Terus terang saya melihat produk ini di Jerman pertama kali, lalu saya modifikasikan menjadi Piccola ini," kata Masahiro Horiguchi, Presiden J-World Inc kepada Tribunnews.com, Jumat (22/12/2017).
Kesulitan orang bepergian ke luar negeri karena pakaian dan sebagainya menguras luas ruangan koper menjadi salah satu ide pembuatan alat ini.
"Dengan Piccola penyusutan barang travel seperti baju celana menjadi separuhnya sehingga luas ruang koper bisa lebih besar lagi setelah dikompres hampa udara oleh alat ini," lanjutnya.
Baca: Hari Ini Kaisar Jepang Akihito Berulangtahun ke-84, Temui Warga dari Beranda Kekaisaran
Bukan hanya baju dan celana saja, makanan seperti kacang-kacangan, sayur, daging dan sebagainya bisa dihampa-udarakan, menjadi terlindung, dimasukkan ke lemari es sehingga bisa tahan lama.
Plastik khusus memang disediakan untuk hal tersebut dengan lubang khusus menyedot udara di dalam kantong plastik dan otomatis tertutup setelah hampa udara terjadi, udara tersedot Piccola dengan baik.
Harga jualnya direncanakan 6.980 yen per satu alat penghisap bernama Piccola yang akan dijual mulai Januari 2018 di Jepang, pertama kali alat ini dipasarkan di Jepang.
Beratnya hanya 150 gram dengan tinggi 8,5 cm dan diagonal 5,2cm.
Baca: Polisi Sampai Geleng-geleng Kepala Baca Surat yang Ditinggalkan Pencuri Celana Dalam di Jemuran
Bisa menggunakan kabel USB untuk melakukan pengisian kembali baterai yang ada di dalamnya.
Hanya ada tiga warna saat ini, biru muda yang lembut, hitam dan putih dibuat dari karet dan silikon bagian bawahnya.
"Tahun depan mungkin akan coba kita perkenalkan dan pasarkan di Indonesia," kata dia melihat kemungkinan pasar di Indonesia.
Horiguchi yang sudah jalan-jalan ke lima puluh negara di dunia pernah pula ke Indonesia khususnya ke Lombok dan ke Irian Jaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.