Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Saya Dituduh Melakukan Tindakan Asusila dan Disuruh Tes Keperawanan''

"Hidup saya berantakan. Dulu, hidup saya nyaman, namun sekarang semuanya berubah."

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ''Saya Dituduh Melakukan Tindakan Asusila dan Disuruh Tes Keperawanan''
India.com
Foto ilustrasi tes keperawanan. 

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan "tak ada tempat untuk uji keperawanan dengan menggunakan dua jari karena tak ada validasi."

"Uji keperawanan tidak memiliki dasar ilmiah dan harus dilarang. Uji ini melanggar Konsitutsi, Syariat Islam, dan peraturan internasional," kata Soraya Sobhrang, komisaris untuk Komisi Hak Asasi Independen Afghanistan kepada BBC.

Praktek ini membuka bisnis ilegal yang menjanjikan untuk menjahit selaput dara dan selain ilegal, juga berbahaya dan mahal.
Keperawanan simbol kejujuran

Neda masih kesulitan untuk membicarakan apa yang terjadi setelah dua tahun.

"Bahkan jika anda tak melakukan apapun, pemeriksaan ini sangat berat rasanya," katanya gugup.

"Yang lebih memalukan lagi karena saya kenal dengan dokter di klinik. Saya sangat malu. Saya tak melakukan yang salah namun saya sangat malu."

Perempuan di Afghanistan diharapkan menjaga keperawanan sampai menikah. Keperawanan merupakan simbol kejujuran.

Berita Rekomendasi

Mereka yang terlibat dalam seks di luar nikah menghadapi ancaman penjara dipermalukan di depan umum atau menjadi korban dari yang disebut pembunuhan bermartabat atau pembunuhan agar keluarga tak malu.

Setelah menjalani tes keperawanan, Neda sering menyindiri dan tak masuk sekolah.

"Saya adalah murid yang baik, dan dulu saya punya hubungan baik dengan guru-guru. Namun setelah tes perawanan, semua guru saya ikut menghakimi saya. Bahkan semua sahabat baik menjaga jarak. Saya merasa semua orang membenci saya."

"Semua berubah sekarang. Saya merasa jauh dari semua teman."

Ia masih merasa bersalah dan mengatakan keluarganya menyalahkan dia karena membuat malu nama keluarga.

"Ibu saya mengatakan karena yang saya lakukan, mereka harus berhadapan dengan pengadilan dan pihak berwajib. Keluarga saya menanggung malu... dan itu karena saya."

"Uji keperawanan ini menghancurkan hidup perempuan. Tak ada dampaknya kepada pria, namun menghancurkan masa depan seorang perempuan."

Tetapi Neda teguh tidak ingin larut dalam pengalamannya.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas