Pengungsi Rohingya Tolak Dipulangkan ke Myanmar
Aksi demonstrasi ini dilakukan pengungsi Rohingya di Bangladesh Jumat (19/1/2018), sebagai upaya menolak dikembalikan ke Myanmar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DHAKA - Ratusan pengungsi Rohingya melakukan protes terhadap rencana untuk mengirim mereka kembali ke Myanmar.
Aksi demonstrasi ini dilakukan pengungsi Rohingya di Bangladesh Jumat (19/1/2018), sebagai upaya menolak dikembalikan ke Myanmar.
Mereka masih trauma dengan tempat asalnya Myanmar terutama akan tindakan kekerasan yang dilakukan militer tahun lalu dan memicu eksodus besar-besaran.
Pengungsi meneriakkan slogan-slogan dan memegang spanduk menuntut kewarganegaraan dan jaminan keamanan sebelum mereka kembali ke negara asal mereka di Rakhine di Myanmar.
Baca: Wacana Jokowi Temui Pengungsi Rohingya, Menlu: Semuanya Sedang Dihitung
Protes datang sebelum kunjungan oleh Pelapor Khusus PBB Yanghee Lee ke kamp-kamp di Tenggara Bangladesh, dimana sekitar satu juta minoritas Rohingya tinggal.
Pemerintah Bangladesh mencapai kesepakatan dengan Myanmar untuk mengirim kembali sekitar 750.000 pengungsi yang telah tiba sejak Oktober 2016 lalu.
Ratusan ribu pengungsi akan dipulangkan ke Myanmar dimulai minggu depan.
Tetapi banyak pengungsi Rohingya yang hidup dalam penuh sesak dan yang tidak sehat di kamp-kamp pengungsian, menegaskan sikap tidak ingin untuk kembali ke Rakhine setelah melarikan diri dari kekejaman militer termasuk serangan pembunuhan, perkosaan dan pembakaran rumah mereka.
Kelompok hak asasi dan PBB mengatakan pemulangan para pengungsi harus didasari sikap sukarela. (Arab News/AFP)