Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangunan Perdamaian di Afghanistan Harus Ditopang dengan Pembangunan Ekonomi

Presiden Jokowi dan Ashraf Ghan sepakat bahwa upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan juga harus ditopang dengan pembangunan ekonomi.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Pembangunan Perdamaian di Afghanistan Harus Ditopang dengan Pembangunan Ekonomi
youtube
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi disambut oleh Presiden Afghanistan. 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghan sepakat bahwa upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan juga harus ditopang dengan pembangunan ekonomi negara itu.

Kesepakatan ini tercapai saat dilakukan pertemuan bilateral yang berlangsung sekira satu jam di Istana Presiden Agr, Senin 29 Januari 2018.

Kedua hal itu harus berjalan secara beriringan.

"Tanpa perdamaian tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, maka kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel," kata Presiden Jokowi seperti rilis yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Presiden Jokowi menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, ia percaya bahwa potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar.

Baca: Besok Supermoon Melintasi Indonesia, Waspadai Air Pasang, Potensi Longsor dan Banjir

Untuk itu, ia akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait.

Berita Rekomendasi

"Saya telah meminta para menteri saya untuk mendorong business-to-business contact," tuturnya.

Sebelumnya, sekira seratus pengusaha Afghanistan hadir dalam Trade Expo Indonesia pada tahun lalu.

Kedatangan mereka membukukan nilai transaksi lebih dari 1,1 juta dolar AS.

Presiden Jokowi kemudian berjanji untuk mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada triwulan pertama tahun ini.

"Saya yakin interaksi yang lebih intensif antara pebisnis kedua negara dapat membuka berbagai peluang kerja sama," ujar Jokowi.

Selain itu, dukungan Indonesia pada upaya perdamaian di Afghanistan turut ditunjukkan dengan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Baca: Pengakuan Saksi: Kuitansi Uang Honor Rp 22,5 Juta untuk Diah Hangus Dibakar

Indonesia, menurut Jokowi, akan terus meningkatkan program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Afghanistan seperti pemberdayaan perempuan, pengembangan UKM, kesehatan, penegakan hukum, dan tata kelola pemerintahan.

"Indonesia juga siap memberikan 100 beasiswa bagi pelajar Afghanistan," sambungnya.

Di dalam pembicaraan bilateral, berulang kali Presiden Ghani menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Jokowi dalam proses perdamaian di Afghanistan, melalui kerja sama dalam konteks Peace Building.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas