Tim SAR Iran Temukan Bangkai Pesawat Aseman Airlines yang Jatuh di Pegunungan dan Tewaskan 65 Orang
Juru bicara Aseman Airlines telah mengatakan bahwa kejadian itu menewaskan seluruh orang dalam pesawat tersebut, yakni 59 penumpang dan enam awak kabi
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) Iran akhirnya menemukan bangkai pesawat Aseman Airlines yang jatuh dan dikatakan menewaskan 65 orang.
Pesawat ATR-72 dengan nomor penerbangan EP3704 milik maskapai Iran jatuh di Gunung Dena, selatan Iran, Minggu (18/2/2018).
Insiden terjadi saat pesawat tengah dalam perjalanan dari Tehran menuju Yasuj, tepatnya ketika sedang mengudara di atas kawasan pegunungan dekat Kota Semirom.
Baca: Pesawat Maskapai Penerbangan Iran Jatuh, 66 Penumpang dan Awak Kabin Diyakini Tewas
Juru bicara Aseman Airlines telah mengatakan bahwa kejadian itu menewaskan seluruh orang dalam pesawat tersebut, yakni 59 penumpang dan enam awak kabin.
Tim SAR dan Palang Merah Iran sebenarnya sudah dikerahkan sejak Minggu.
Namun, karena cuaca tidak mendukung akibat badai salju, upaya pencarian dan penyelamatan ditunda.
Baca: Seorang Perempuan di Brasil Ternyata Masih Hidup Setelah Dikubur 11 Hari
Senin (19/2/2018) dini hari waktu setempat, tim SAR akhirnya bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat dan menemukan bangkai pesawat turbo-prop bermesin ganda tersebut.
Berdasarkan cuplikan siaran televisi setempat, tampak sebuah helikopter ikut dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian dan sejumlah ambulans dipersiapkan untuk mencapai lokasi.
Sedangkan, menurut siaran radio setempat, ada lima helikopter dan lima pesawat nirawak (drone) dioperasikan dalam upaya pencarian.
Baca: Pemuda Semakin Langka, Perempuan di Suriah Mulai Khawatir Jadi Perawan Tua
Lokasi kejadian dilaporkan dalam posisi ketinggian 3.500 meter.
Hingga kini masih belum jelas apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Namun, saat kejadian cuaca dilaporkan sangat buruk.
Bahkan, upaya pencarian sempat ditunda akibat kabut tebal, angin kencang dan hujan salju lebat yang terjadi di kawasan Pegunungan Zagros, yang tidak memungkinkan bagi helikopter untuk beroperasi. (TIME/Fox News)