Mantan Bos Yakuza Jepang: Perekonomian Indonesia di Bawah Tanah Diperkirakan 20 Persen dari GDP
Sugawara menerbitkan bukunya yang ke-4 terbaru dengan judul Under Protocol berbicara mengenai perekonomian bawah tanah (chika keizai).
Editor: Dewi Agustina

Baca: Tak Mudah Bagi Agus Memaafkan Pelaku Aksi Terorisme yang Membuatnya Harus Dioperasi Berkali-kali
"Ngapain saya nyeleweng cari uang bawah tanah kalau hidup sudah cukup, sedangkan risiko hukum sangat berat bila ketahuan. Daripada pusing pasti kebanyakan tak mau melakukannya," jelasnya lagi.
Di negara Afrika perekonomian bawah tanah lebih parah lagi bisa mencapai 50 persen dari GDP atau bahkan mungkin lebih.
"Itulah sebabnya perekonomian di Afrika tak bisa maju-maju sampai kini karena banyak uang di bawah tanah yang tidak jelas dan tidak tercatat di pemerintah. Karena pihak pejabat pemerintah juga gila-gilaan melakukannya untuk kepentingan pribadinya," tambahnya.
Sedangkan di negara maju seperti Eropa sekitar 8 persen dari GDP adalah perekonomian bawah tanah.
"Tapi khusus untuk Inggris mereka mengumumkan perekonomian bawah tanahnya dan memasukkan ke dalam perhitungan GDP nya, tidak seperti Jepang atau Amerika Serikat yang tak melihat dan tak memperhitungkan perekonomian bawah tanahnya," kata dia.
Di Jepang sendiri perekonomian yang katanya bersih tetapi chika keizai-nya mencapai sekitar 4 persen dan juga Amerika Serikat diperkirakannya juga sekitar 4 persen dari GDP negara tersebut.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.