Duh, Dokter Baru Ini Sadar Setelah Berjam-jam Operasi Bedah Otak pada Pasien yang Salah
Empat petugas medis di sebuah rumah sakit ternama di Kenya dijatuhi hukuman skors karena telah melakukan tindakan operasi pada pasien yang salah.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Empat petugas medis di sebuah rumah sakit ternama di Kenya dijatuhi hukuman skors karena telah melakukan tindakan operasi pada pasien yang salah.
Insiden tersebut terjadi di rumah sakit nasional Kenyatta, Nairobi, Tim medis telah melakukan prosedur pembedahan untuk mengeluarkan gumpalan darah di otak.
Namun setelah proses operasi berlangsung dan tengkorak kepala pasien telah dibuka, mereka baru menyadari jika mereka melakukan operasi pada pasien yang salah.
Dokter baru menyadari kesalahan tersebut setelah tindakan operasi berjam-jam dan tidak menemukan adanya pembekuan darah di otak pasien.
Investigasi yang dilakukan surat kabar harian nasional mengungkapkan, dua pria telah dibawa ke rumah sakit itu pada Minggu (25/2/2018) lalu.
Seorang pria membutuhkan tindakan operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah di otaknya, sementara seorang lainnya hanya membutuhkan pengobatan untuk kepalanya yang bengkak.
Diduga insiden terjadi lantaran kesalahan pada pemasangan label pasien menyebabkan tindakan medis keduanya tertukar.
Empat petugas medis yang diberi sanksi yakni seorang dokter bedah, dua perawat dan seorang dokter anestesi.
CEO Rumah Sakit Nasional Kenyatta, Lily Koros menyampaikan penyesalannya atas terjadinya insiden ini.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa ini dan telah melakukan semua yang perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien yang bersangkutan."
Kami bersyukur dapat menyampaikan bahwa pasien kini telah dalam tahap pemulihan dan kondisinya semakin membaik," kata Koros.
Menteri Kesehatan Kenya Sicily Kariuki juga telah menskors CEO rumah sakit karena kasus tersebut.
Namun langkah manajemen rumah sakit yang telah menjatuhkan sanksi pada dokter yang melakukan prosedur pembedahan justru dikecam rekan dokter lainnya.
Mereka menyebut kesalahan pertama terletak pada petugas yang memasang label pada pasien.
Selain itu, serikat dokter juga menuduh rumah sakit telah terbebani dengan jumlah tenaga medis yang tak memadai.
Rumah sakit nasional Kenyatta merupakan rumah sakit terbesar dan tertua di Kenya. Rumah sakit tersebut juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan. (Agni Vidya Perdana)