Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Aktifkan Kembali Reaktor Nuklirnya, Untuk Apa?

Aktivitas reaktor nuklir Korea Utara ditunjukkan dengan citra satelit yang menunjukkan meningkatnya emisi

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Korea Utara Aktifkan Kembali Reaktor Nuklirnya, Untuk Apa?
Istimewa
Uji coba misil berhulu ledak nuklir oleh Korea Utara beberapa waktu lalu. Aksi ini membuat Korea Utara mendapat sanksi dari Dewan Keamanan PBB. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gilang Syawal Ajiputra

TRIBUNNEWS.COM, KOREA UTARA - Pemerintah Korea Utara (Korut) kembali mengaktifkan reaktor nuklirnya di Yongbon, yang terletak 75 Km di utara Pyongyang, ibukota Korut pada Jumat, (16/3/2018).

Aktivitas reaktor nuklir Korea Utara ditunjukkan dengan citra satelit yang menunjukkan meningkatnya emisi di sekitar wilayah reaktor nuklir tersebut.

Menurut sebuah lembaga analisis intelejen, Jane's Intelligence Review, yang dikutip oleh CNN, indikasi meningkatnya aktivitas reaktor nuklir Korea Utara yang dilihat melalui citra satelit, menunjukkan bahwa Experimental Light Water Reactor (ELWR) yang terdapat di reaktor Yongbon mulai beroperasi.

"ELWR dapat digunakan untuk pembangkit listrik sipil atau dialihkan ke program nuklir." kata Robert Munks, editor Jane's Intelligence Review.

Menurut Munks, jika ELWR di reaktor Yongbon diaktifkan untuk keperluan pembangkit listrik, maka akan menghasilkan 25-30 megawatt listrik untuk keperluan energi pada sekitar 50.000 penduduk.

Namun, bila ELWR diaktifkan untuk memproduksi plutonium, maka Korea Utara akan menambah stok senjata nuklir mereka.

Berita Rekomendasi

"Secara teori, jika reaktor beroperasi secara online dan jika dialihkan ke arah produksi plutonium dan tritium, hal itu memungkinkan Korea Utara untuk memperluas stoknya." ujar Munks.

Pengungkapan atas meningkatnya aktivitas reaktor nuklir Yongbon di Korut itu berpotensi merusak usaha diplomasi perdamaian di Semenanjung Korea, karena isu ini muncul saat hubungan Korea Utara dan Korea Selatan membaik, dan juga rencana pertemuan antara pemimpin Korut, Kim Jong-un dan presiden Amerika Serikat, Donald Trump bisa batal dan ketegangan meningkat kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas