Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Hal ini Jadi Pertanda Bila Warga Jepang Akan Segera Mengalami Kepunahan

Seperti yang sudah banyak orang tahu selama ini, angka pertumbuhan penduduk di Jepang bisa dibilang memprihatinkan.

Penulis: Bobby Wiratama
zoom-in 7 Hal ini Jadi Pertanda Bila Warga Jepang Akan Segera Mengalami Kepunahan
AP
Warga jepang peringati 70 Tahun bom atom Nagasaki 

TRIBUNNEWS.COM - Seperti yang sudah banyak orang tahu selama ini, angka pertumbuhan penduduk di Jepang bisa dibilang memprihatinkan.

Jepang sendiri memliki grafik perkembangan dengan piramida penduduk yang berbentuk piramida terbalik!

Artinya, angka kematian atau Mortalistas di Negara Sakura jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kelahiran atau Natalitas-nya.

Tidak heran bila ada orang Jepang yang datang ke Indonesia, mereka pasti geleng-geleng kepala saat melihat banyak anak-anak tumpah di mana-mana.

Mungkin mereka bakal lebih kaget lagi kala berjalan di jalan-jalan perumahan selalu tertulis papa peringatan, “Jangan Ngebut, banyak anak-anak”.

Hal ini lumrah terjadi karena di Jepang sendiri kamu akan cukup jarang melihat anak kecil berkeliaran seperti di Indonesia.

Mirisnya lagi, "kepunahan" warga Jepang ini mulai bisa dilihat melalui beberapa pertanda yang kian terasa.

Melansir dari Bussiness Insider, berikut 7 pertanda kalau warga asli Jepang bisa saja segera punah:

1. Popok dewasa lebih laku dibandingkan popok bayi

Popok dewasa lebih laku dibandingkan popok bayi
Popok dewasa lebih laku dibandingkan popok bayi ()

Indikator ini bisa dibilang yang paling depresif terkait tingkat kematian dan kelahiran negara ini.

Hal ini sendiri sudah terjadi sejak 2011 dimana 26,7% populasi Jepang berusia diatas 65 tahun, naik 3,7 poin dibandingkan enam tahun lalu.

Berita Rekomendasi

2. Di Tahun 2016, Jepang memiliki angka kelahiran terendah dalam 117 tahun terakhir

Di Tahun 2016, Jepang memiliki angka kelahiran terendah dalam 117 tahun terakhir
Di Tahun 2016, Jepang memiliki angka kelahiran terendah dalam 117 tahun terakhir ()

Sejak tahun 1889 angka kelahiran selalu diatas satu juta, namun 2016 hanya bisa mencapai 980.000 kelahiran.

Sebagai perbandingan angka kematian 2016 adalah 1.3 Juta Orang.

3. Kebanyakan orang tidak mampu atau tidak mau lagi mengasuh orang tua mereka

Kebanyakan orang tidak mampu atau tidak mau lagi mengasuh orangtua mereka
Kebanyakan orang tidak mampu atau tidak mau lagi mengasuh orangtua mereka ()

Akibat berbagai tekanan ekonomi, para orang dewasa di Jepang tidak mampu mengasuh orangtua mereka dan menitipkan mereka pada yayasan ataupun rumah sakit.


Nah tempat inilah yang menjadi tempat di mana orang tua tersebut ditinggal dan tidak pernah dikunjungi lagi.

Untungnya menurut sebuah yayasan kasus ini per tahunnya dibawah seratus kasus.

4. Penjara berubah menjadi panti jompo

Penjara berubah menjadi panti jompo
Penjara berubah menjadi panti jompo ()

20% dari tindak kriminal Jepang dilakukan oleh orang yang sudah berusia lanjut.

Seringkali tindak kriminal dilakukan agar mereka bisa mendapat asuhan di penjara.

Setelah keluar dari penjara mereka seringkali kembali akibat keluarga atau kerabat yang tidak mampu merawat mereka atau karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi.

5. Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah

Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah
Para ahli sudah memproyeksikan kapan orang Jepang punah ()

Beberapa ahli memprediksi jikalau populasi Jepang akan turun sebesar 34% di tahun 2100 akibat rendahnya tingkat kelahiran dan imigrasi.

Para ahli juga mengkalkulasi jika tren ini terus berjalan, tidak akan ada lagi orang Jepang pada tanggal 12 Agustus 3776

6. Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan

Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan
Orang langsung menikahi temannya sendiri tanpa kencan ()

Akibat tidak punya waktu untuk menjalin hubungan akibat kesibukan kerja, kebanyakan orang dewasa di Jepang langsung menikah dengan teman mereka yang dirasa sudah dekat.

Memang di negara lain juga sering ada pasangan yang membuat janji akan menikah bila masih single saat berusia 30 tahun atau lebih, hanya saja di Jepang hal ini terjadi saat usia 20 tahun.

7. Karyawan mati karena kebanyakan bekerja

Karyawan mati karena kebanyakan bekerja
Karyawan mati karena kebanyakan bekerja ()

Jepang memiliki kata tersendiri untuk mendeskripsikan kematian akibat terlalu banyak bekerja, yaitu Karoshi.

Menurut sebuah survey dari 10.000 karyawan Jepang, 20% dari mereka bekerja lembur sampai 80 jam tiap bulannya.

Pemerintah Jepang sendiri sudah banyak memberikan anjuran pada para perusahaan untuk memberi karyawan mereka lebih banyak waktu luang, namun melihat resesi yang berkepanjangan, nampaknya hal ini sulit dilakukan perusahaan bila mereka ingin bertahan.

(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas