Presiden Myanmar Mengundurkan Diri dari Jabatannya untuk Beristirahat
Presiden pertama dari kalangan sipil ini menjadi koalisi dekat pimpinan de facto negara, Aung San Suu Kyi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Presiden Myanmar Htin Kyaw mengundurkan diri, Rabu (21/3/2018) untuk alasan beristirahat dari tugas setelah dua tahun menjabat.
"Presiden Myanmar Htin Kyaw mengundurkan diri pada 21 Maret 2018," pernyataan resmi kantor kepresidenan Myanmar yang diposting di akun Facebook resmi pada Rabu (21/3/2018).
Presiden pertama dari kalangan sipil ini menjadi koalisi dekat pimpinan de facto negara, Aung San Suu Kyi.
Bahkan ia dipilih langsung oleh peraih nobel Perdamaian menjadi Presiden karena undang-undang dasar yang disusun junta militer mengganjal Aung San Suu Kyi.
Ada spekulasi di media lokal bahwa beberapa bulan terkahit Htin Kyaw tengah sakit. Tetapi hal ini ditolak oleh para pejabat kepresidenan.
Kantor Presiden mengatakan,"menurut konstitusi Myanmar pasal 73 (b), prosedur yang akan dilakukan untuk mengisi kekosongan Presiden dalam waktu tujuh hari kerja. "
Htin Kyaw adalah putra dari seorang penyair yang dihormati dan membantu menjalankan yayasan amal Suu Kyi sebelum mengambil alih kursi kepresidenan.
Menurut Biografi resmi, Htin Kyaw belajar di Universitas London Institute untuk ilmu komputer dari 1971 hingga 1972.
Dalam karirnya, ia pernah bekerja sebagai guru di Universitas dan memegang posisi keuangan nasional Kementerian perencanaan dan luar negeri di 1970-an dan 1980-an sebelum pensiun dari pemerintahan ketika militer, memperketat cengkeraman mereka.(Channel News Asia)