Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Kasus Kematian TKI di Malaysia, Sebagian Besar dari NTT

Dari 69 kasus kematian TKI, sebagian besar merupakan TKI yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Puluhan Kasus Kematian TKI di Malaysia, Sebagian Besar dari NTT
Steven Sim/The Malay Online
Adelina Lisao tidur di beranda rumah di Taman Kota Permai, Penang, Malaysia, ketika ditemukan Sabtu (10/2/2018). TKI asal Nusa Tenggara Timur itu ditemukan dengan berbagai luka di wajah dan kepala. Perempuan 21 tahun itu meninggal dunia sehari berselang (11/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak KJRI di Penang, Malaysia mengungkap 69 kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sejak tahun 2017.

Dari 69 kasus kematian TKI, sebagian besar merupakan TKI yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Catatan kami, dari 69 TKI yang meninggal di Malaysia tahun 2017, 62 orang dari NTT," ujar Konsulat Jenderal RI di Malaysia, Iwansha Wibisono di ruang rapat Kantor Gubernur NTT, Selasa (20/3/2018).

Sebagian besar TKI yang meninggal itu adalah TKI yang tidak memiliki dokumen alias ilegal.

Oleh karena itu, lanjut Wibisono, perlu adanya upaya komprehensif dalam mengatasi fenomena TKI ilegal tersebut.

BP3TKI Provinsi, kata Wibisono, perlu meningkatkan peran pemberdayaan para purna TKI agar tidak mengajak warga lainnya.

"Juga penting aparat kecamatan dan desa melakukan sosialisasi bahwa kerja di Malaysia tidak seenak yang dipikirkan," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Para purna TKI atau eks TKI, sebut Wibisono, juga dapat dijadikan narasumber agar masyarakat lebih percaya tentang sulitnya menjadi TKI di Malaysia, terutama yang ilegal.

Sementara itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mendata TKI ilegal yang bekerja di Malaysia.

Menurut Lebu Raya, pemerintah provinsi dan kabupaten di NTT tidak mengetahui waktu keberangkatan para TKI ilegal ini, termasuk juga tidak memahami kerja mereka di sana. Lalu tiba-tiba disiksa dan meninggal.

"Kami menerima peti mayat terus. Terus terang, saya merasa tidak nyaman melihat rakyat dan anak-anak meninggal dengan cara itu. Sangat menyakitkan," ungkap Lebu Raya saat bertemu dengan Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), di Kupang, Selasa.

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 69 TKI Meninggal di Malaysia Tahun 2017, 62 Orang Berasal dari NTT

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas