Iran Dikabarkan Segera Memblokir Aplikasi Pesan Telegram
Menurut MNA, Boroujerdi mengatakan keputusan untuk memblokir Telegram dibuat pada tingjat tertinggi pemerintahan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Aplikasi pesan Telegram diprediksi tidak akan berumur panjang di Iran, pemerintah negara tersebut akan mengganti dengan aplikasi serupa buatan pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh para pejabat Iran.
Dikutip dari laman Aljazeera, Senin (2/4/2018), pemerintah Iran secara permanen memblokir Telegram lantaran memicu masalah keamanan nasional.
Baca: Uang Mujiono Dihitung Jumlahnya Lebih 15.000 Lembar
Sebagai gantinya, Telegram akan diganti dengan aplikasi pesan buatan dalam negeri.
Ketua Parlemen Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran, Alaeddin Boroujerdi mengumumkan larangan tersebut selama melakukan wawancara radio dengan agensi pers Iran, MNA.
Menurut MNA, Boroujerdi mengatakan keputusan untuk memblokir Telegram dibuat pada tingjat tertinggi pemerintahan.
Boroujerdi menyampaikan dalam wawancara tersebut, bahwa pemerintah akan merilis sendiri aplikasi pesan itu pada akhir bulan ini.
Ia pun membocorkan, alasan 'keamanan nasional' yang menjadi alasan Telegram tidak akan bisa diakses lagi.
Boroujerdi juga berharap aplikasi pesan buatan Iran, seperti Soroush bisa menggantikan Telegram, saat diblokir nantinya.
Perlu diketahui, Telegram sangat populer di Iran, di negara tersebut sekira 40 juta orang menggunakan aplikasi itu.
Aplikasi tersebut digunakan secara luas selama protes massal yang terjadi pada akhir tahun lalu.
Saat itu, CEO Telegram, Pavel Durov menuliskan cuitannya di akun Twitternya bahwa Iran memblokir akses untuk sebagian besar masyarakat Iran.
Pemblokiran itu dilakukan setelah para pengunjuk rasa menggunakan Telegram untuk merencanakan dan mempublikasikan demonstrasi.