Peta Kekuatan Militer AS dan Rusia Jika Pecah Perang di Suriah: Pesawat hingga Perisai Rudal
Sebab, Rusia dipastikan tidak akan tinggal diam jika Amerika dan sekutunya menyerang negeri pimpinan Bashar al-Assad itu.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Jika Amerika Serikat benar-benar menyerang Suriah maka konflik besar baru kemungkinan bakal pecah di Timur Tengah.
Sebab, Rusia dipastikan tidak akan tinggal diam jika Amerika dan sekutunya menyerang negeri pimpinan Bashar al-Assad itu.
Peralatan militer kelas berat milik AS dan sekutunya sudah mulai bergerak ke Laut Tengah sementara Rusia mempersiapkan sistem pertahanan canggih di Damaskus dan sekitarnya.
Baca: Soal Cawapres Prabowo, Sandiaga: Kita Harus Dengar dari Masyarakat
Lalu bagaimana perimbangan kekuatan militer kedua kubu yang berseteru ini?
Pertama, kita bahas dulu kekuatan militer Amerika Serikat yang menjadi motor rencana serangan militer ke Suriah ini. Kemungkinan besar AS dan sekutunya tidak akan mengerahkan pasukan daratnya ke Suriah.
Artinya, AS akan mengandalkan kapal-kapal perang dan jet-jet tempurnya untuk menggempur pasukan Bashar al-Assad.
Amerika Serikat mengirimkan gugus tugas angkatan laut yang dikomandoi kapal induk USS Harry S Truman.
Kapal induk kelas Nimitz ini memiliki berat 116.000 ton dan digerakkan dua reaktor nuklir yang membuat daya jelajah "kota terapung" ini menjadi tak terbatas.
USS Harry S Truman memiliki kru sebanyak 3.200 orang ditambah 2.400 orang yang memiliki kemampuan sebagai pilot tempur. Kapal sepanjang 332 meter ini mampu membawa 90 pesawat terbang "fixed wings" dan helikopter berbagai jenis.
Selain itu, kapal ini dipersenjatai berbagai jenis misil seperti Sea Sparrow dan RIM-116 serta tiga meriam Phalanx yang mampu menembakkan peluru hingga 3,5 kilometer.
Selain itu gugus tugas USS Harry S Truman diperkuat delapan kapal perang yaitu USS Normandy, USS Jason Dunham, USS The Sullivans, USS Arleigh Burke, USS Bulkeley, USS Forrest Sherman, USS Farragut, dan USS Donald Cook.
Sekutu AS
Paman Sam tak sendirian, seperti biasa Inggris dan Perancis siap membantu. Inggris sudah menyiapkan sejumlah peralatan tempur di pangkalan militernya di Siprus.