Korban Selamat Serangan Kimia Suriah: Trump, Saya Ingin Belikan Bir untuk Anda
"Saya ingin sekali, seperti membelikan anda bir, hanya duduk di hadapan anda, dan memberitahukan kepada anda betapa buruknya di Suriah."
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang warga yang selamat dari serangan kimia di Suriah pada 2013 lalu berniat membelikan bir untuk Donald Trump agar Presiden Amerika Serikat (AS) itu bisa berbagi pengalamannya terkait kondisi terkini di sana.
Dikutip dari laman CNN, Minggu (15/4/2018), Kassem Eid, mengatakan kepada CNN bahwa ia tinggal selama dua tahun di bawah bayang-bayang pengepungan dan pengeboman yang dilakukan oleh pemerintah Suriah.
Ia pun mengaku senang Trump telah berusahan melakukan sesuatu untuk rakyat Suriah.
Baca: Markas Militer Iran di Suriah di Bom Pesawat Tempur Tak Dikenal
"Saya hanya ingin memberitahu Trump secara langsung, saya pengungsi Suriah yang selamat dari serangan senjata kimia, yang hidup selama dua tahun di bawah pengepungan dan pengeboman oleh pemerintah (Suriah)," kata Eid.
Ia menambahkan, "Saya ingin sekali (melakukan hal) seperti membelikan anda bir, hanya duduk di hadapan anda, dan memberitahukan kepada anda betapa buruknya (kondisi) di Suriah."
Eid juga menyampaikan bahwa ia akan memberitahu Trump karena menurutnya presiden yang berlatar belakang pengusaha tersebut telah membuktikan memiliki hati yang besar
Menurut Eid, setidaknya kebsaran hati Trump jauh lebih besar dari Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, karena Trump benar-benar melakukan sesuatu.
"Masyarakat Suriah memerlukan komitmen nyata, komitmen jangka panjang untuk membawa perdamaian di Suriah," tegas Eid.
AS bersama sekutunya, Perancis dan Inggris meluncurkan serangan udara terkoordinasi pada Jumat malam untuk menanggapi serangan senjata kimia Suriah yang diduga dilakukan pemerintah Suraih dibantu Rusia.
Baca: Kutukan Soal Serangan Udara AS Di Suriah Diklaim Rusia Sebagai Reaksi Dunia
Dalam pidatonya, Trump menyalahkan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Pada Sabtu lalu Trump menuliskan di akun Twitternya dan menyebut serangan itu dilakukan secara sempurna dan misinya selesai.
Sedangkan Pemerintah Suriah membantah terlibat dalam serangan senjata kimia, seperti yang dtuduhkan AS dan sekutunya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.