Kementerian Luar Negeri Suriah Sebut Penyidik Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Sudah Masuk Duma
Tim penyelidik Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah mengirim tim keamanan untuk memasuki wilayah Duma, timur Ghouta, pinggiran timur Damas
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim penyelidik Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah mengirim tim keamanan untuk memasuki wilayah Duma, timur Ghouta, pinggiran timur Damaskus.
Demikian disampaikan Kementrian Luar Negeri Suriah, Rabu (18/4/2018).
OPCW akan mengevaluasi situasi keamanan daerah setempat dalam rangka mengadakan persiapan untuk penyelidikan selanjutnya.
Baca: Momen Ketika Menteri Susi Pudjiastuti Mencuri Perhatian Dunia
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Makdad, Senin (16/4/2018) lalu mengatakan, pemerintah Suriah bersedia bekerja sama dengan OPCW dan menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan.
Sementara itu, Direktur Jenderal OPCW Ahmet Üzümcü mengatakan, hingga tanggal 14, 9 anggota tim penyelidik telah tiba di Damaskus.
Sedangkan pemerintah Suriah menyatakan, 22 orang saksi akan menerima pertanyaan-pertanyaan dari tim penyelidik di Damaskus.
OPCW mengharapkan agar anggota tim penyelidik dapat segera memasuki Duma.
Baca: Sekitar 2.000 WNI Masih Berada Di Suriah Usai Serangan Irak Terhadap ISIS
Sebelumnya Media pemerintah Suriah melaporkan, Selasa (17/4/2018), para inspektur OPCW telah memasuki Douma.
Namun, duta besar PBB untuk Suriah, Bashar Ja'afari, belakangan mengatakan hanya sebuah tim keamanan PBB yang telah diperkenankan memasuki kawasan itu.
Departemen Luar Negeri AS menuduh pemerintah Suriah, dan sekutunya, Rusia, berusaha menutup-nutupi serangan tanggal 7 April itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan, Selasa, AS tidak yakin para inspektur itu telah memasuki Douma, dan bahwa barang bukti beresiko hilang seiring karena penundaan yang berlarut-larut.(China Radio International/VOA)