Menyambangi Situs Warisan Dunia Gulang Yu Island di Tiongkok
Setelah menaiki kapal Feri di pelabuhan kota Xiamen selama lima menit, para Mahasiswa diajak melihat bangunan bangunan berasitektur eropa
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Mulai dari telepon, kalkulator, pemutar musik, timbangan, dan lainnya.
Tepat di seberang bangunan tua yang dijadikan museum, para mahasiswa juga diajak menontoton pertunjukan wayang golek. Kepada pelajar yang duduk di kursi penonton ‘dalang’ dengan lihai memainkan jarinya sehingga wayang bergerak membentuk cerita.
Ada yang menggerakan selendang, tongkat, hingga memutarkan piring dengan tongkat. Para mahasiswa bersorak dan bertepuk tangan begitu para dalang membuka rahasia kelihaian jari mereka dari atas panggung setelah cerita usai.
Di pulau yang kini ditinggali 20 ribu warga lokal tersebut, para pelajar juga melihat banyaknya calon pasangan pengantin yang mengambil foto pra nikah.
Berdasarkan penuturan Guide, Gulang Yu merupakan tempat favorit untuk mengambil foto pra nikah. Saat kunjungan saja lebih dari 10 pasangan mengambil foto Pra nikah di pulau itu dengan latar belakang pantai maupun bangunan tua.
Menurut guide yang membawa pelajar Indonesia-Tiongkok, pulau tersebut selalu dibanjiri wisatawan setiap harinya.
Lebih dari 10 ribu wisatawaan masuk ke pulau yang penamaanya berasal dari suara ombak menerjang karang sehingga mengeluarkan suara seperti drum yang dalam bahasa China disebut Gu berarti drum dan lang berarti gelombang.
Setelah melihat bangunan tua, piano kuno, dan wayang golek para pelajar kemudian meninggalkan pulau dengan beragam cerita.
“Sangat mengesankan, banyak benda-benda bersejarah yang hingga kini masih terawat, dan mengingatkan kita mengenai kondisi pulau ini dulunya,”ujar Risky Suprianti salah satu pelajar yang mengikuti program pertukaran pelajar, saat kapal Feri meninggalkan Gulang Yu.