Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inspektur Pengawas Senjata Kimia Tiba di Lokasi Kedua Serangan Gas di Douma

Inspektur dari pengawas senjata kimia global telah mencapai lokasi kedua di Kota Douma, Suriah, tempat serangan gas.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Inspektur Pengawas Senjata Kimia Tiba di Lokasi Kedua Serangan Gas di Douma
AFP
Lebih dari 465 ribu orang tewas sejak dimulainya pertempuran di Suriah pada 2011 silam. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Inspektur dari pengawas senjata kimia global telah mencapai lokasi kedua di Kota Douma, Suriah, tempat serangan gas yang dicurigai terjadi pada awal April ini.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu kemarin, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan misi pencarian fakta telah mengumpulkan sampel dari lokasi yang tidak diidentifikasi.




Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (26/4/2018), OPCW mengatakan bahwa sampel-sampel dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan dari situs itu akan dibawa ke Den Haag di Belanda untuk pengujian dan analisis.

"Sampel dan bahan akan dibagi dan dikirim untuk dianalisis oleh laboratorium yang ditunjuk OPCW," demikian bunyi pernyataan itu.

Baca: Kepolisian Saraland Tertangkap Kamera Gunakan Kekerasan saat Amankan Seorang Wanita Kulit Hitam

Dalam pernyataan itu menyebut para inspektur akan melanjutkan misi pencarian fakta mereka berdasarkan wawancara dengan orang-orang yang relevan serta analisis sampel.

BERITA TERKAIT

Namun tim tersebut tidak mengatakan berapa lama proses pemeriksaan tersebut akan berlangsung.

Perwakilan dari OPCW tiba di Suriah pada Minggu kedua di bulan April, tetapi hanya diizinkan untuk mengunjungi Douma sejak Sabtu lalu.

Keterlambatan inspeksi tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah masih ada cukup bukti yang tersisa bagi para peneliti.

Amerika Serikat (AS) dan Perancis menuduh Rusia memblokir akses ke situs itu, tempat relawan penyelamat dan petugas medis mengatakan bahwa lusinan orang tewas pada 7 April lalu.

Pemerintah Suriah dan Rusia mengatakan dugaan serangan kimia itu yang menjadi pendorong serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh sekutu Barat sebagai tindakan balas dendam.

Baca: Misteri Jejak Telapak Tangan Hitam di Mobil Pembawa Uang Mesin ATM yang Dirampok

Mereka juga berpendapat bahwa serangan udara yang dipimpin AS itu hanya untuk menunda pengiriman inspektur ke Douma.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas