Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pegawainya Berbohong soal Jam Kerja, Pemda Sagamihara Jepang Dirugikan 3,8 Juta Yen

Seorang pegawai negeri Pemda Sagamihara Perfektur Kanagawa Jepang akhirnya mendapat disiplin pemda setempat gara-gara berbohong mengenai jam kerjanya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pegawainya Berbohong soal Jam Kerja, Pemda Sagamihara Jepang Dirugikan 3,8 Juta Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Dari kiri: Hidetaro Suzuki (manajer personalia) dan Tetsuya Enomoto (direktur umum) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pegawai negeri Pemda Sagamihara Perfektur Kanagawa Jepang akhirnya mendapat disiplin pemda setempat gara-gara berbohong mengenai jam kerjanya.

Pegawai tersebut diketahui melakukan kebohongan absensi kehadiran kerja, seolah-olah dia bekerja lembur, sehingga mendapat uang tambahan sebesar 3,8 juta yen.

Seorang pegawai negeri Pemda Sagamihara Perfektur Kanagawa Jepang melakukan kebohongan absensi kehadiran kerjanya seolah banyak jam lembur dilakukan olehnya sehingga mendapat uang tambahan sebesar 3,8 juta yen. Kini kena hukuman disiplin pemda setempat.

"Seorang pria pegawai negeri yang bekerja di Pemda Sagamihara terkena sanksi disiplin keras karena ketahuan berbohong dalam absensi kerjanya. Akibatnya pemda dirugikan 3,8 juta yen," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (27/4/2018).

Baca: Mengapa Warga Nekat Mengebor Minyak Secara Tradisional Tanpa Peralatan Pengamanan?

Pria berusia 47 tahun itu bekerja di kantor badan teknik sipil Tsukui di Sagamihara di mana sebanyak 421 kali sejak tahun fiskal 2013 hingga 2017 berbohong dan mengaku bekerja melebihi jam kerjanya.

Berita Rekomendasi

Akibatnya pemda harus membayar tambahan uang 3,8 juta yen kepadanya karena dianggap banyak melakukan kerja lembur.

"Saya melakukannya karena ingin uang tambahan untuk kehidupan saya," kata pria itu mengakui tuduhan pihak pemda.

Uang tersebut akhirnya dikembalikan oleh tersangka ke Pemda Sagamihara.

Namun kini tersangka menjalani sanksi disiplin sangat keras termasuk pemotongan gajinya beberapa tahun.

Baca: Penyakit Diabetesnya Kambuh, Kedua Mata Zumi Zola Sulit Melihat

"Kami menyayangkan kejadian tersebut, meminta maaf dan berusaha untuk menjaga agar tak terulang lagi," ungkap seorang pejabat Sagamihara kepada Tribunnews.com.

Seorang warga Sagamihara, Tsutsui mengungkapkan kekesalannya.

"Itu kan uang pajak warga sini. Perbuatannya itu sama sekali tak ada rasa malu," ungkapnya kesal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas