Kaisar Jepang Akihito Sejak 3 Tahun Diasuh dan Dididik Ajudannya, Sempat Diungsikan ke Nikko
Ternyata sejak usia 3 tahun yang kini menjadi Kaisar Akihito, diasuh dan dididik oleh ajudannya
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Buku catatan harian yang lengkap milik ajudan Kaisar Jepang Akihito saat kecil, Tadatsune Sakaki terungkap baru-baru ini berisi kisah sang Kaisar sejak kecil.
"Ternyata sejak usia 3 tahun yang kini menjadi Kaisar Akihito, diasuh dan dididik oleh ajudannya khususnya Tadatsune Sakaki yang buku hariannya terungkap belakangan ini," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (3/5/2018).
Bahkan Agustus 45 sebelum Jepang diserang oleh sekutu dan saat Kaisar Hirohito (ayah Kaisar Akihito) membacakan pidato menyerah, si kecil Akihito sedang diungsikan ke Nikko Perfektur Tochigi.
Demikian pula saat Tokyo diserang sekutu, si kecil Akihito saat itu juga diungsikan akhirnya ke Koganei tempat tinggalnya yang baru sambil sekolah di sana.
Semula Sakaki merencanakan ingin memindahkan si kecil Akihito ke Matsushiro di Nagano tetapi akhirnya tidak terlaksana dan malahan ke kediaman kekaisaran Kuretake-ryo di Koganei.
"Saya paling ingat saat Tokyo diserang sekutu, sekolah saya Gakushuin di Tokyo pun hancur berantakan," papar Kaisar Akihito kepada pers Desember 2016.
Buku catatan harian Sakaki dipuji pula oleh pengajar universitas Kobe Josei Gakuin Hideya kawanishi, "Buku catatan itu sebagai bukti bagaimana si kecil Kaisar dididik, didukung, dibesarkan dan ke mana arah pendidikannya, sebagai upaya mempromosikan demokrasi kekaisaran pula," paparnya.
Kaisar Akihito sejak kecil juga sebenarnya direncanakan akan dikirimkan sekolah ke Inggris dua tahun dan ke Amerika 2 tahun.
"Ke Inggris untuk belajar dan mengetahui budaya kerajaan Royal Inggris dan ke Amerika untuk mengenal negara yang dianggap lebih maju dari Jepang," papar Hajime Sebata, associate profesor Nagano Prefecture College.
Ternyata si kecil Akihito tidak ke Eropa dan tidak ke Amerika untuk studi.
Saat usianya 19 tahun Akihito ke Inggris untuk menghadiri upacara koronasi kerajaan Inggris. Dari Inggris lalu keliling Eropa dan Amerika Serikat selama 6 bulan, bukan untuk belajar (studi) seperti yang direncanakan ajudannya tersebut.