Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Najib dan Anak Buahnya Diteror Panggilan Telepon Misterius

Perdana Menteri Malaysia yang juga Ketua dari BN, mengatakan segera memerintahkan untuk menangani masalah ini.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Najib dan Anak Buahnya Diteror Panggilan Telepon Misterius
Bernama/Channel news Asia
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (Kanan) dan pemimpi oposisi Mahathir Mohamad (kiri). 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Datuk Seri Najib Tun Razak dihantam oleh spam panggilan telepon dari nomor internasional yang diterima oleh pemimpin-pemimpin partai Barisan Nasional (BN) hari ini.

Perdana Menteri Malaysia yang juga Ketua dari BN, mengatakan segera memerintahkan untuk menangani masalah ini.

"Saya mengutuk strategi panggilan spam dari nomor internasional yang diterima para pemimpin BN. Handphone yang diserang tidak dapat difungsikan seperti biasa. Disamping itu, banyak situs dari BN yang tidak dapat diakses. Saya langsung segera menginstruksikan tindakan penanganan atas masalah ini," kata cuitannya di twitter seperti dikutip Bernama, Rabu (9/8/2018).

Beberapa pemimpin BN yang terkena serangan tersebut juga memberikan tweet tanggapan terkait penerimaan panggilan telepon dari nomor yang tidak diketahui.

Kandidat BN untuk kursi parlemen di Sepanggar Datuk Seri Abdul Rahman Dahlan menjelaskan lewat twitter bahwa handphone para pemimpin BN berada dalam serangan sejak pagi.

Panggilan datang setiap beberapa detik, yang diklaim untuk mencegah partai BN berkomunikasi dengan mesin-mesin penggerak partai mereka.

Keluhan panggilan spam juga dilaporkan oleh para pemimpin oposisi termasuk wakil presiden PKR, Tian Chua dan Menteri Besar Selangor, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali melalui akun media sosial mereka masing-masing.

Berita Rekomendasi

Hari ini pada Rabu 9 Mei 2018, Malaysia melangsungkan pemilihan suara untuk menentukan pemerintah yang akan mengelola negara selama lima tahun berikutnya, yang memperebutkan 222 kursi Parlemen dan 505 kursi di 12 dari 13 Majelis negara.

Dalam pemilu tersebut, Koalisi petahana yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Razak bertarung dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas