Mahathir Janji Stabilkan Ringgit dan Usut Dana 1MDB yang Hilang
"Kita percaya bahwa kita bisa mendapatkan uang 1MDB kembali. Kita harus tingkatkan kepercayaan investor lewat kebijakan," katanya
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan dirinya akan mencoba untuk menyeimbangkan kurs ringgit se-stabil mungkin, dan mengembalikan milyaran dolar yang hilang dalam skandal korupsi keuangan negara bagian 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
"Kita percaya bahwa kita bisa mendapatkan uang 1MDB kembali. Kita harus tingkatkan kepercayaan investor lewat kebijakan," katanya dalam konferensi pers setelah dirinya mengambil sumpah jabatan sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-7, Kamis (10/5/2018).
Baca: Penusuk Bripka Marhum Prencje Seorang Mahasiswa
Ia juga menyebut bahwa beberapa hutang Malaysia sudah terlalu besar, dan butuh untuk dinegosiasikan ulang.
Mahathir menyebut pemerintahan baru pimpinannya akan menghapus peraturan "penindasan dan ketidakadilan" serta mempelajari hukum baru anti berita palsu dan tindakan dewan keamanan nasional.
Sebelumnya genderang perang melawan korupsi langsung ditabuh Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad di awal pemerintahannya.
Perang lawan korupsi itu dimulainya dari menyelidiki dugaan korupsi di lembaga-lembaga pemerintah.
Ketika ditanya apakah akan ada perombakan antara kepala badan pemerintah, Mahathir menegaskan sanksi tegas hukum akan diterapkan kepada mereka yang ditemukan terlibat korupsi.
Baca: Ini Wajah Pembunuh Bripka Marhum Prencje
Dia mengatakan bahwa ia akan terjun langsung bersama Jaksa Agung (AG) Mohamed Ali Apandi, Ketua Komisi Pemilihan umum (EC) Mohd Hashim Abdullah, dan Komisi anti korupsi Komisi Malaysia (MACC).
"Niat kita adalah untuk membersihkan orang-orang yang telah menunjukkan kecenderungan untuk menjadi korup atau yang telah melakukan tindakan-tindakan korup," kata Mahathir pada konferensi pers setelah pertemuan Dewan Presiden Pakatan Harapan, Jumat (11/5/2018), sehari setelah disumpah jadi PM Malaysia. (Star/Reuters/Channel News Asia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.