FMTA Akan Kembangkan Bakat Rakyat Malaysia
Thiagara memberikan selamat kepada Menteri SDM yang baru diangkat M. Kulasegaran.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Federation of Malaysian Training Providers and Technical and Vocational Training (TVET) Associations (FMTA) menegaskan akan menyelaraskan upayanya dari Kementerian Sumber Daya Manusia dan lembaga-lembaganya dalam mengembangkan bakat rakyat Malaysia ke tingkat global.
President FMTA, RA Thiagaraja mengatakan federasi yang anggotanya adalah pakar dalam indusrti pengembangan sumber daya manusia, selalu mencari cara untuk mempertahankan standar yang tinggi.
"Anggota FMTA secara kolektif memiliki jangkauan besar untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia bangsa dan, sampai saat ini, ada 3.650 penyedia pelatihan terdaftar dengan Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia, 599 penyedia pelatihan di Departemen Pengembangan Keterampilan, dan 599 di the Skills Development Fund Corporation," ujar Thiagaraja dilansir Bernama, Sabtu (26/5/2018).
"Kami memastikan bahwa semua penyedia pelatihan dan TVET memenuhi kriteria yang diperlukan dari kementerian dan lembaga-lembaganya untuk memastikan bahwa kami memberikan tenaga kerja yang kompeten untuk pembangunan bangsa dan transformasi," katanya.
Thiagara memberikan selamat kepada Menteri SDM yang baru diangkat M. Kulasegaran.
Dia menyoroti aspirasi federasi untuk industri modal manusia, termasuk untuk memiliki lebih banyak bimbingan, dukungan dan bantuan keuangan dari kementerian untuk melatih para pelatih.
Thiagara mengatakan federasi juga berharap untuk memiliki lebih banyak dana yang akan dialokasikan untuk pelatihan swasta dan lembaga-lembaga TVET karena setiap tahun bagian utama dari alokasi anggaran industri biasanya disalurkan kembali ke pelatihan pemerintah dan lembaga-lembaga TVET dibandingkan dengan yang swasta.
"Studi mengungkapkan bahwa program pelatihan yang dijalankan oleh lembaga swasta jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tingkat di lembaga publik. Sebagian besar lembaga swasta selalu siap dengan investasi teknologi yang diperlukan, perangkat lunak dan pelatih terampil untuk menjalankan program," katanya.