Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Pemakaman Razan Najjar, Gaza Kembali Memanas, Proyektil Palestina Dibalas Serangan Pesawat

Ia adalah perawat Palestina yang tewas ditembak sniper Israel, saat hendak menolong demonstan yang terluka.

Editor: Suut Amdani
zoom-in Usai Pemakaman Razan Najjar, Gaza Kembali Memanas, Proyektil Palestina Dibalas Serangan Pesawat
Kolase Tribunnews
Razan Al Najjar 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang menghadiri pemakaman Razan Al Najjar pada Sabtu (2/6/2018).

Ia adalah perawat Palestina yang tewas ditembak sniper Israel, saat hendak menolong demonstan yang terluka.

Setelah pemakaman wanita berusia 21 tahun itu, Israel dan Gaza kembali memanas.

Seperti dilansir Middle East Eye, pesawat Israel menargetkan 10 lokasi milik kelompok militan Hamas.

Serangan itu merupakan tanggapan terhadap tembakan proyektil Palestina, yang telah dilakukan hari sebelumnya.

Dari 10 lokasi yang ditargetkan, dua di antaranya merupakan tempat pembuatan dan penyimpanan mesiu Hamas, serta satu kompleks militer.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dari serangan itu atau tidak.

BERITA REKOMENDASI

Namun, tembakan proyektil yang dilakukan Palestina ke Israel berhasil dicegat sistem pertahanan udara Iron Dome.

Razan Najjar
Razan Najjar (Reuters)

Sedangkan yang lainnya diyakini telah jatuh jauh dari target dan justru memukul di Gaza.

Minggu (3/6/2018) pagi, dua proyektil diluncurkan secara terpisah di Israel, tetapi berhasil dihadang.

Meskipun menyerang, tetapi Israel menyalahkan Hamas atas semua hal yang terjadi di Gaza.

"Organisasi teror Hamas bertanggung jawab untuk semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza dan berasal dari itu," kata tentara Israel.

Di tempat lain, orangtua Razan sedang sangat berduka atas kepergian putri mereka.

Biasanya, seragam putih yang dikenakan Razan selalu berubah menjadi merah setiap kali pulang bertugas, karena darah orang-orang yang ditolongnya.

"Tapi merah kali ini adalah darahnya sendiri," kata Ashraf, ayah Razan Najjar.

Sedangkan ibunya, Sabreen, mengatakan bahwa putrinya sudah ditargetkan oleh peluru Israel.

Menurut Sabreen, tentara Israel tidak akan menembak orang sembarangan.

Israel juga sudah tahu bila Razan adalah seorang paramedis, yang bertugas sejak 30 Maret 2018.

Razan Najjar
Razan Najjar ()

"Peluru itu bukan peluru acak. Israel memang menargetkan (Razan) Najjar dan itu peluru ledak langsung ditembak ke dadanya, itu ulah para penembak jitu Israel," tutur Sabreen sambil menunjukkan seragam mendiang putrinya, yang telah menjadi berwarna merah.

Beberapa hari sebelumnya, Razan melakukan wawancara yang kemudian diungngah ke media sosial.

Saat itu, ia mempertanyakan mengapa Israel juga menembak rekannya, Mousa Abu Hassanein, yang merupakan seorang paramedis.

Padahal di lokasi demonstrasi, para perawat hanya menolong orang-orang yang terluka.

Dalam wawancara itu Razan mengatakan, "Kami menyaksikan banyak serangan oleh pasukan Israel, termasuk paramedis dan wartawan yang menjadi sasaran. Padahal seharusnya mereka dilindungi".

"Saya ingin seluruh dunia melihat, mengapa pasukan Israel menargetkan kami yang hanya paramedis ini? Kami bahkan tidak melawan, tidak menyerang dan tidak melakukan apapun yang membahayakan. Kami hanya menyelamatkan orang yang terluka, mencoba menyembuhkan luka mereka".

"Jadi, tolong jawab kenapa mereka menargetkan kita juga?"

Ibu Razan menduga, wawancara itulah yang membuat anaknya jadi sasaran penembak jitu Israel.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Israel-Gaza Kembali Memanas setelah Pemakaman Razan Najjar, Sang Ibu Ungkapkan Fakta Ini

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas