AS Terlibat Perang Kata-kata dengan Sekutu Barat Setelah Kegagalan KTT G7
Penarikan dukungan tersebut menyebabkan munculnya serangkaian ketegangan pernyataan antara Sekutu Barat-nya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
![AS Terlibat Perang Kata-kata dengan Sekutu Barat Setelah Kegagalan KTT G7](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/donald-trump_20180611_101546.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, QUEBEC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Sekutu Barat-nya telah memasuki 'perang kata-kata dan ancaman' dan mempertaruhkan krisis diplomatik dan perdagangan.
Presiden AS Donald Trump secara tiba-tiba menolak pernyataan bersama yang telah disepakati sebelumnya dibalik pertemuan Kelompok Tujuh (G7) yang terpecah di Kanada.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Senin (11/6/2018), Pemerintah Prancis, Kanada dan Jerman mengkritik AS usai permasalahan terkait perdagangan internasional pada KTT G7.
Beberapa menit setelah publikasi pada Sabtu lalu yang disetujui oleh para pemimpin tujuh negara paling maju di dunia, yakni AS, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, Italia dan Kanada, Trump mengumumkan di akun Twitter miliknya bahwa ia menarik kembali dukungannya.
Penarikan dukungan tersebut menyebabkan munculnya serangkaian ketegangan pernyataan antara Sekutu Barat-nya.
Dalam sebuah tweet yang ditulis dalam perjalanannya ke Singapura untuk melakukan pertemuan bersejarah dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada Sabtu lalu, Trump menuding Perdana Menteri Kanada sekaligus tuan rumah KTT G7 Justin Trudeau, sebagai orang yang sangat tidak jujur.
Ia bereaksi terhadap deklarasi Trudeau bahwa Kanada akan memukul balik dengan menghukum tarif AS pada impor logam dengan tarif yang setara.
Baca: Biker Ini Bilang, Mudik Naik Yamaha Byson Lebih Menyenangkan Ketimbang Mobil Atau Kereta
Sebelumnya Trudeau juga menyebut bahwa AS telah mendasarkan tarif pada alasan keamanan nasional merupakan semacam penghinaan bagi Kanada.
Pada hari Minggu kemarin, Penasehat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menuduh Justin Trudeau mengkhianati Trump melalui pernyataan 'polarisasi' pada kebijakan perdagangan.
Baca: Lebaran, Maia Estianty Ajak El Liburan di London
Pernyataan itu beresiko membuat pemimpin AS terlihat lemah menjelang pertemuannya dengan Kim.
"(Trudeau) benar-benar agak menikam kami di belakang," kata Kudlow kepada CNN.
Penasehat Perdagangan AS Peter Navaro juga menyuarakan sentimen yang sama, ia mengatakan kepada Fox News bahwa, "ada tempat khusus di neraka, bagi setiap pemimpin yang terlibat dalam diplomasi dengan Presiden Donald J Trump,".
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland pun menanggapi komentar tersebut, ia mengatakan bahwa Kanada akan membalas melalui tarif AS dengan cara yang terukur.
Freeland menambahkan, Kanada juga akan selalu bersedia untuk melakukan pembicaraan dengan AS.
"Kanada tidak melakukan diplomasi melalui serangan ad hominem, dan kami menahan diri terutama dari serangan ad hominem ketika itu datang dari sekutu terdekat kami," kata Freeland kepada wartawan di kota Quebec pada hari Minggu kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.