Dipicu Dendam Akibat Kematian Sang Ibu, Kakak Beradik Ledakan Bom di Rumah Sakit Peru
Dipicu dendam terkait kematian sang ibu tujuh tahun lalu, kakak beradik meledakkan sebuah rumah sakit di kota Lima, Peru, Selasa (24/7/2018).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LIMA - Dipicu dendam terkait kematian sang ibu tujuh tahun lalu, kakak beradik meledakkan sebuah rumah sakit di kota Lima, Peru, Selasa (24/7/2018).
Lenin Alexander (40) dan Claudia Rocio Benitez Aguirre (44) menaruh dua bom rakitan di pintu masuk laboratorium dan lahan parkir pada pukul 11.00 waktu setempat.
Rumah sakit yang menjadi sasaran adalah Klinik Ricardo Palma yang terletak di kawasan elit San Isidro, Lima.
Baca: Upacara Pemakaman Seorang Pemuda di Meksiko Tiba-tiba Diberondong Tembakan, Enam Orang Tewas
Hingga Rabu (25/7/2018), akibat ledakan bom itu, 35 orang terluka termasuk kedua pelaku.
Motif serangan ini adalah kedua pelaku menganggap rumah sakit itu menjadi penyebab kematian ibu mereka, Victoria Aguirre Oviedo, yang dirawat tujuh tahun lalu akibat migren parah.
Menurut harian El Comercio, ibu kedua pelaku didiagnosa mengidap tumor otak dan harus menjalani bedah kraniotomi pada 24 Agustus 2011 di rumah sakit itu.
Baca: Dipicu Curiga Ada Pria Lain dalam Rumah Tangganya, Pria di Cirebon Tusuk Perut Istrinya Hingga Tewas
Sehari setelah pembedahan, Victoria diizinkan pulang tetapi kemudian kepalanya membengkak, penglihatannya hilang, dan tidak bisa berbicara.
Demikian dipaparkan sang suami, Alejandro Benitez Gomez dalam wawancara dengan stasiun televisi America TV pada Selasa malam lalu.
Akhirnya Victoria meninggal dunia sebelum keluarganya mengajukan klaim kepada pihak rumah sakit.
Akhirnya mereka mengajukan gugatan karena menduga Victoria meninggal akibat malapraktik.
Baca: Sang Pacar Mengaku Sempat Mencium Bau Busuk Ketika Masuk ke Kamar Indekos EN
"Saya melakukannya karena dendam, sebab dalam kenyataannya kami sudah menjalani sidang selama lima tahun dan kamu mengalahkan pihak rumah sakit. Namun, mereka tak kunjung membayar," ujar Benitez Gomez.
Menurut Jenderal Gaston Alexander dari kepolisian Peru, Alexander dan Claudia meletakkan bahan peledak di dalam dua tas ransel.
Salah satu bahan peledak itu ditaruh di dekat sebuah mobil di tempat parkir.
Kemudian terjadi dua ledakan dengan rentang waktu 2-3 menit.
Langkah yang diambil kedua pelaku dikecam satu saudara mereka Percy Benitez Aguirre.
Pria ini juga frustrasi dengan perlakuan rumah sakit dan sistem hukum di Peru setelah mereka menggguat karena menduga adanya malapraktik.
"Saya tidak membenarkan perbuatan mereka. Saya tidak setuju dengan perbuatan mereka. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan ini," ujar Percy.
Penulis : Ervan Hardoko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Diliputi Dendam, Dua Bersaudara Ledakkan Rumah Sakit di Peru