Libatkan 300 Ribu Tentara dan 1.000 Pesawat, Rusia Akan Gelar Latihan Perang Besar-besaran
Rusia mengatakan, latihan militer Zapad-2017 pada tahun lalu, yang digelar di Belarus dan wilayah Rusia, diikuti 12.700 tentara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Untuk pertama kalinya Rusia akhirnya akan menggelar latihan perang terbesarnya pada bulan depan setelah bubarnya Uni Soviet era 1980-an.
Latihan ini akan melibatkan 300 ribu tentara dan 1.000 pesawat.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu pada Selasa kemarin.
Dikutip dari laman CBS News, Rabu (29/8/2018), latihan Vostok-2018 itu akan dilaksanakan mulai 11 hingga 15 September mendatang di bagian Timur negara tersebut dengan partisipasi dari Tiongkok dan Mongolia.
Shoygu menyampaikan kepada kantor berita Rusia, bahwa latihan itu mengacu pada pertandingan perang yang pernah digelar di Eropa Timur pada 1981 silam.
Baca: Diam-diam Tata Motors Lagi Ngetes Truk Ringan Empat Ban Tata LPT 407 di Lampung dan Solo
"Ini akan menjadi suatu pengulangan Zapad-81, namun dalam beberapa hal, ini akan digelar lebih besar," sebut Shogyu.
"Lebih dari seribu pesawat, hampir 300 ribu pasukan dan hampir semua rentang distrik militer Pusat dan Timur akan dilibatkan dalam latihan," ungkap Shogyu.
Baca: Mercedes-Benz Segera Luncurkan Bus Baru untuk Pasar Indonesia
"Bayangkan, 36 ribu peralatan militer bergerak bersama pada saat yang sama, tank, pengangkut personel yang berlapis baja, kendaraan tempur infanteri," lanjutnya.
Rusia mengatakan, latihan militer Zapad-2017 pada tahun lalu, yang digelar di Belarus dan wilayah Rusia, diikuti 12.700 tentara.
Namun NATO mengklaim Rusia mungkin saja tidak melaporkan skala dari latihan-latihan itu, yang menurut beberapa anggota aliansi Timur, latihan itu melibatkan lebih dari 100 ribu tentara.
Kepala Komite Militer NATO menjelaskan bahwa permainan perang itu bisa dilihat sebagai persiapan serius untuk menghadapi perang besar, meskipun ada jaminan bahwa Rusia tidak akan menimbulkan ancaman.
Hanya beberapa hari setelah Rusia mengakhiri latihan Zapad-2017, ribuan tentara Polandia dan NATO lainnya juga melakukan latihan pertahanan besar di Utara Polandia.
Latihan Dragon-17 melibatkan sekitar 17 ribu pasukan angkatan darat, udara dan laut, serta sekitar 3.500 unit peralatan dan digelar selama sekitar satu minggu.
Deputi Menteri Pertahanan Polandia Michal Dworcyzk sempat mengunjungi lokasi utama latihan darat dalam pelatihan militer terbesar Polandia pada tahun lalu.
Ia mengatakan, latihan militer Polandia bersifat defensif dan kontras dengan manuver yang dilakukan Rusia.
Dworczyk menambahkan, permainan perang gabungan Rusia-Belarusia memiliki sifat ofensif yang sangat jelas.
Dia menilai, latihan NATO yang menguji operasi pertahanan antara pasukan Polandia dan pasukan yang dikerahkan Polandia oleh NATO dan Amerika Serikat (AS) merupakan tanggapan atas kekhawatiran kawasan itu atas aktivitas militer Rusia.